Rasa Penyesalan

167 16 22
                                    

1 Minggu Kemudian

Sudah seminggu taeyong tidak kunjung membuka matanya, dokter mengatakan kondisi nya sangat lemah karena kanker hati yang di derita olehnya semakin ganas.

Kai mengajukan resign di pekerjaan pilotnya, ia fokus mengurus semua bisnis taeyong dan juga butik keluarga miliknya. karena banyak orang yang harus dijaga dari dekat, krystal juga sedang hamil dan harus banyak perhatian dari kai

Sejak dua hari taeyong koma, kai langsung mengajukan pergantian shift karena harus pulang , ia menerima kabar dari haechan bahwa taeyong sedang dirawat, sedangkan krystal tidak diperbolehkan pulang oleh kai karena takut akan kecapean, jadi ia tetap di rumah ibunya

Sean mendatangi ruang rawat taeyong, tidak ada siapapun yang menjaga, karena jaehyun sedang pergi keluar untuk mengurus administrasi dan juga membeli makanan

Sean sedikit merendahkan tubuhnya dan disamping telinga taeyong langsung berkata "jangan bangun, pergilah! aku akan lebih senang jika kamu tidak membuka mata, kalau kamu mati kehidupan ku akan tenang dengan semua orang dan aku berjanji tidak akan menyakiti daddy jaehyun" ucapnya

Lalu sean duduk sambil melihat tubuh taeyong yang kaku tidak berdaya, seketika taeyong mengeluarkan air mata mengalir pada pipinya. dia sangat terluka akibat perkataan putrinya barusan, bahkan anaknya sendiri tidak menginginkan dia sembuh.

"Apa kau mendengar nya? harusnya kamu tidak perlu menangis, aku tidak akan terpengaruh oleh air mata mu itu. aku sengaja datang kesini untuk memastikan kapan kamu akan mati, jika kamu berat maka aku akan membantu mu untuk cepat pergi meninggalkan dunia" tutur sean dengan cuek didepan tubuh taeyong yang terbaring tak berdaya.

Namun tiba tiba mesin pendeteksi jantung berbunyi menunjukkan tekanan darah mulai rendah, berbarengan dengan itu jaehyun datang dan melihat taeyong sudah kesusahan bernafas.

Dengan cepat jaehyun memencet bel darurat agar dokter datang, tak lama petugas medis pun masuk. mereka menyuruh jaehyun dan sean menunggu diluar , karena mereka akan menangani taeyong terlebih dahulu

Jaehyun duduk dengan keadaan tidak tenang, ia menoleh pada putrinya yang dengan santai memainkan ponselnya

"Kamu melakukan apa sean?" Tanya nya dengan lirikan tajam

"Aku tidak melakukan apapun, aku hanya menyapanya dan mengatakan padanya untuk tidak perlu membuka mata" jawab sean santai

"Tega sekali kamu mengatakan hal itu pada ibumu sendiri, aku tidak tau harus bagaimana lagi membuat mu mengerti. kalau kamu mau meluapkan amarahmu, lakukan kepada ku saja! aku yang bersalah, aku yang menyakiti nya selama ini" jelas jaehyun dengan emosi

Sean berdiri dihadapan jaehyun yang sudah penuh dengan amarah, mereka saling bertatap tajam. jaehyun merasa melihat dirinya yang dulu pada diri sean, penuh dengan obsesi serta keinginan yang harus dituruti apapun caranya.

"Dia tidak pantas memiliki anak, dia tidak pantas menjadi seorang ibu. aku! aku jijik kepadanya" tandas sean dihadapan jaehyun

Plakkkkk (suara tamparan)

Jaehyun menampar sean dengan kuat, sehingga cukup membuat pipi sean memerah.

"Jeyun!" Teriak seseorang dari kejauhan

Dan ternyata itu adalah rose, ia baru saja sampai dikorea, karena ayahnya sudah cukup baik akhirnya ia memutuskan pulang walaupun sang ibu masih disana

"Rose! kenapa kamu sudah pulang?" Tanya jaehyun kebingungan

"Iya jae, papih sudah sedikit lebih baik, aku pulang karena beberapa hari lagi akan ada jadwal pemotretan dihongkong" jawab rose dengan tersenyum

Obsesi & Norma Where stories live. Discover now