07.TANTANGAN

25 30 0
                                    

Happy reading

Hari pun mulai siang tetapi matahari masih tertutup oleh awan hitam kelihatannya sih mau hujan, akan tetapi terlihat keluarga dari Sarah tengah bersiap-siap untuk menemui kedua orang tua Evan.

Dan setibanya di Cafe, mereka pun berkenalan dan memulai obrolan ringan.

“Kenalin Yah, Bun ini sarah dan mereka orang tua sarah,” kata Evan memperkenalkan Sarah dan keluarganya.

Tatapan sinis langsung muncul dari kedua orang tua Evan, kedua orang tua Evan menganggap keluarga Sarah dari kalangan keluarga yang tidak berada, berbeda dengan keluarga Evan yang dibilang berada dan yang ditakutkan oleh keluarga Evan adalah bahwa nantinya Sarah akan memanfaatkan harta Evan saja.

Dari tatapan orang tua Evan, Sarah pun memikirkan bahwa kedua orang tua Evan tidak menyetujuinya.

Begitupun sebaliknya dengan  keluarga sarah yang menganggap bahwa Evan adalah laki-laki yang tidak tau tentang agama, yang mana ada tato yang terlihat pada dadanya yang terpampang sedikit dari celah kemeja nya, pada akhirnya percakapan itu pun dimulai.

“Sulit ntuk menyetujui kalian!”ucap Ayah Evan.

“Saya pun begitu” ujar Abi Sarah.

“Sarah sudah bekerja? Atau punya usaha apa?” tanya bunda Evan.

“Bun, apaan sih!”kesal Evan dengan pertanyaan bundanya.

“Emang bunda salah nanya hal itu? Ntar jangan-jangan malah morotin kamu lagi,” jawab bunda Evan menyinggung.

“Bun!” kesal Evan lagi.

Mendengar pernyataan itu keluar dari mulut orang tua Evan, keluarga Sarah pun merasa sakit hati dan tersinggung.

“Hati-hati ya  bu, kalau ngomong! Memang anak ibu segitu sempurna?”seloroh ummik Sarah.

“Oh ya, jelas anak saya bisa dikatakan sempurna. Lihat, diusianya yang masih terbilang muda, dia sudah memiliki usaha sendiri seperti cafe ini, dan masih banyak lagi lainnya,”ucap bunda agak sombong.

“Oke kalo memang anak ibu, sempurna. Apakah anak ibu tau apa tentang Agama?!”ujar ummik Sarah jengkel.

“Ya memang, anak saya tidak terlalu mahir pengetahuannya soal agama, tapi itu kan gampang tinggal mempelajari lebih dalam aja nanti,”balas Bunda Evan.

“Bun udah, Ya Allah!”balas Evan.

“Oh begitu ya menurut ibu? Alhamdulilah anak saya udah dijodohkan dengan orang yang tau Agama, tapi nyatanya dari Sarah dan anak ibu sendiri yang menginginkan hubungan ini!”tambah mama ummik Sarah.

“Ummik, udah!”teriak Sarah yang tak ingin ada kegaduhan.

Sementara Ayah dan Abi sudah pusing melihat perdebatan istri-istrinya.
Tak lama ruangan itu pun hening seketika.

“Evan harus apa Bun, Yah biar bisa sama-sama dengan Sarah?” tanya Evan memohon.

“Dan Sarah juga harus apa supaya bisa sama Evan Ummik Abi?”tanya Sarah memohon pasrah.

Dan pada akhirnya dari kedua orang tua itu memutuskan untuk memberikan tantangan pada Sarah dan Evan.

Dari kedua orang tua Sarah menginginkan Evan belajar tentang Agama agar nantinya dapat membimbing sarah ke jalan yang benar dan dapat melindungi sarah.

Sedangkan permintaan dari kedua orang tua Evan, kalau Sarah harus memiliki usaha sendiri agar nantinya tidak bergantung pada Evan.

“Oke begini saja, kalo memang kalian bersungguh-sungguh dan saling mencintai, kalian harus membuktikan pada kami dengan melakukan tantangan ini!”ucap Ayah dan Abi secara bersamaan.

“Tantangan apa Yah? Bi?”tanya Bunda dan Ummik.

“Dari tadi, saat melihat perdebatan kalian berdua kita sudah menyimpulkan bahwa kalian menginginkan kriteria yang pas untuk anak-anak kita. Dan kesimpulannya, Evan harus mulai mempelajari Agama agar dapat membimbing Sarah, dan Sarah yang harus memiliki usaha atau tidak pekerjaan agar tidak bergantung kepada harta Evan. Begitu kan?”jelas Ayah dan Abi.

Bunda dan Ummik pun mengganguk. “Ya, betul. Jadi bagaimana? Apa kalian setuju dengan tantangan ini?”

Mendengar permintaan dari kedua belah pihak, Evan dan sarah bingung dan memutuskan untuk mengobrol berdua meninggalkan kedua orang tuannya masing-masing.

“Sebentar, boleh ijinkan kami untuk diskusi dulu?”tanya Evan.

“Ya, tentu. Silahkan, jangan lama-lama!”jawab Bunda dan Ummik.

“Gimana sayang? Aku nggak tau mau kerja atau usaha apa?"kata Sarah.

“Iya, itu gampang sayang, yang penting kamu siap kan sama tantangan itu? Tanya Evan.

“Kalau kamu siap, aku bisa bantu kamu, begitupun sebaliknya kamu juga bantu aku sayang,” kata Evan meyakinkan.

“ Iya sayang, aku siap!”ucap Sarah akhirnya.

Lalu mereka pun kembali dan mengatakan siap untuk melakukan tantangan dari kedua orang tua Evan dan sarah.

....

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN TERIMAKASIH

SEE U NEXT PART ❤️

SARAHEVAN (SUDAH TERBIT)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt