38.PERASAAN NANO-NANO

33 29 0
                                    

Happy reading...

"Aa', ngapain kamu disini?!"kaget Sarah.

Evan yang mendengar panggilan itu lantas tidak bisa membendung kerinduannya. Ia langsung memeluk Sarah erat, seakan tidak ingin ditinggal pergi lagi.

"Lepas! Aku gak bisa napas!"kesal Sarah namun tak bisa dipungkiri, ia juga merindukan pelukan hangat suaminya.

Evan langsung melepaskan pelukannya. "Maaf, alhamdulilah ya Allah aku bisa ketemu kamu disini. Aku kangen kamu sayang, please jangan tinggalkan aku lagi,"pinta Evan menangis.

Sarah menggeleng. "Aku udah nyaman disini, dan aku gak bisa sama kamu!"

"Kenapa? Apa kamu sudah menikah lagi?"tanya Evan menangis.

"Sembarangan, aku belum menikah ya!"kesal Sarah.

"Lalu, anak kita mana? Dan Aksara ini siapa?"tanya Evan.

"Anak kita ya Aksara, aku melahirkannya dan dokter bilang anak kita laki-laki dan seperti dugaan dokter Vita dulu yang mengatakan belum bisa memastikan jenis kelaminnya apa betul perempuan ternyata bener! Anak kita laki-laki!"jawab Sarah.

Evan tersenyum senang mengetahui hal itu. Dan Aksara yang memang pintar dan paham pembicaraan orangtuanya lantas bertanya.

"Ammi ini macudnya apa? Baba aca adalah Uncle Evan?"tanya Aksara.

Sarah yang tidak bisa menutupi fakta tersebut akhirnya mengangguk. "Iya, dia memang Baba mu!"

Aksara tersenyum haru lalu memeluk Evan erat. Seakan-akan tidak ingin terpisah dari ayahnya lagi.

"Baba! Toyong janan pelgi, tetep dicini cama Aca dan Ammi!"pinta Aksara.

"Gak bisa, Baba kamu gak bisa bareng-bareng sama kita. Dia udah sama perempuan lain!"jawab Sarah.

Aksara menggeleng. "Ndak mawu... Aca mawu baleng baba dan Ammi!"marahnya.

"Gak bisa Aksa! Ammi kan sudah bilang, babamu sudah punya perempuan lain!"kesal Sarah.

"Sayang kamu salah paham. Tolong dengarkan penjelasanku dulu,"pinta Evan.

"Penjelasan apa lagi? Penjelasan kalo kamu selingkuh dan bermain api di belakang ku begitu?! Sudah lah, lebih baik kamu pergi. Aku muak lihat kamu!"usir Sarah tapi Evan tidak menurutinya.

"Aku mohon sama kamu sayang, tolong dengerin penjelasanku dulu,"pinta Evan lagi memohon.

Sarah mengeleng tegas. "Gak, ayo Aksa kita balik ke toko lagi!

Aksara mengeleng. "Ndak, Aca mawu dicini cama Baba!"

Sarah yang jengkel langsung mengendong Aksara dan membawanya kembali ke toko dan meninggalkan Evan sendiri disana.

Aksara memberontak di gendongan ibunya. "Ammi tulunin Aca, Aca mau ketemu baba!"

"Gak, kamu gak usah ketemu baba mu lagi, dia udah jahat sama kita!"balas Sarah.

"Baba ndak jahat, Ammi yang jahat. Ndak mawu dengelin Baba!"sahut Aksara kesal.

"Ah sudahlah, kamu ini kenapa gak nurut sama Ammi?!"kesal Sarah.

SARAHEVAN (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now