Akhir Rasa Sakit

Depuis le début
                                    

Rasanya sangat menyesakkan dada harus kehilangan orang yang kita cintai dan bisa merubah hidup kita menjadi lebih baik.

"Bang, udah yuk pulang". Ujar melati merangkul arsen yang masih menangisi kepergian devina.

"Sen, ayo nak kita pulang. Biarkan devina istirahat dengan tenang. Devina pasti gak suka lihat kamu kek gini. Ayo anak papa pasti kuat".

"Gamau paaa, kenapa takdir seperti ini?. Apa selama hidup devina merasakan sakit seperti apa yang arsen rasakan hari ini pa? Atau mungkin lebih sakit dari ini?. Arsen mau nemenin devina paaa, arsen tau dia butuh tempat buat cerita, arsen tau dia gak suka ditinggal sendirian, arsen disini dulu ya paa. Pasti devina mau cerita sesuatu sama arsen".

"Arsenn, jangan seperti ini. Buka mata kamu nak. Devina sudah berada di surga. Ikhaskan kepergiannya yaaa".

"Enggak pa, devina belum mati. Kemarin arsen udah coba buat devina kembali hidup kembali setelah rasa sakit dan lara yang ia rasakan bertubi - tubi, cuma arsen yang bisa bikin devina kembali merasakan bahagia menikmati dunia paa".

"Bang, ayo bang jangan kek gini. Tolong, kasihan kak devinanya kalau abang kek gini". Ujar melati.

"Mel, lo tau kan gue belajar sabar dari devina, gue belajar banyak darinya mell".

"Arsen ayo nak kita pulang, mama mu pasti sudah menunggu di rumah".

"Gak peduli pa, aku masih pengen ketemu devina sekali aja pa. Kenapa Tuhan gak mengizinkan pa?. Arsen pengen peluk raga devina pa, arsen tau devina selalu pengen dipeluk saat ia mulai lelah dengan semuanya pa. Cuma pelukan devina juga yang bisa bikin arsen jadi lebih tenang".

"Arsen, dengerin papa nak. Kamu sayang devina kan?".

Arsen hanya mengangguk dengan mata yang masih basah.

"Kalau kamu sayang ikhlasin devina pergi ya. Biarkan dia pergi nak, sekarang dia sudah bahagia disana. Dan pastinya devina akan selalu mencintaimu. Ingat kata - kata papa nak. Kamu beruntung menjadi cinta terakhir devina. Devina pasti sangat beruntung pernah mengenal dan bertemu dengan laki - laki sebaik kamu. Devina akan selalu menempatkan kamu dihatinya sen, buktinya sampai sampai detik ini, kamu yang masih tetap menjadi pemenang di hati devina".

Setelah cukup lama yoga dan melati membujuk arsen utuk pulang. Akhirnya arsen menurut untuk pulang dan menghapus air matanya. Tidak lupa ia mencium nisan devina untuk berpamitan kepada devina.

"Aku akan selalu dateng kesini dev, buat nemenin kamu berbagi cerita lagi sama aku. Aku pamit pulang dulu ya. I love you. Love you more sen". Ujar arsen yang mengucapkan kalimat i love you namun dibalas dirinya sendiri dengan melakukan hal yang sama seperti devina menjawab pertanyaan dari arsen.

Andre masih memantau dari jauh, setelah tidak ada satu pun orang yang ada di pusara devina. Kini ia kembali menghampiri tempat peristirahatn terkahir anak perempuannya tersebut.

"Dev, maafin papa yaa. Gara - gara papa semuanya jadi seperti ini. Harusnya yang ada disini bukan kamu dev, tapi papa. Bagaimana caranya agar papa bisa menebus dosa yang telah papa perbuat selama kamu hidup nak?. Apa yang harus papa lakukan untuk bisa membuat kamu hadir kembali dan berkumpul bersama mereka, orang - orang yang menyanyangimu. Maaf kan segala kesalahan papa dev". Andre memeluk nisan devina dan menangis sesenggukan disana.

Hari itu, adalah hari dimana rasa sakit yang devina rasakan telah usai. Tidak ada lagi trauma, lara bahkan luka. Selama hidup, devina kerap berfikir kalau dia selalu menjadi beban untuk orang lain.

Nyatanya selama ini dia memendam semuanya sendirian tanpa ada yang mau bertanya bagaimana keadaannya hari ini. Tidak ada telinga yang mau bersedia mendengarkan segala rasa sakit yang devina rasakan selama ia hidup.

Cuma feby sahabat terbaik yang selalu ada untuk devina. Angga, dia selalu menjadi sosok ayah sekaligus teman yang baik untuk devina. Yang selalu memanjakan devina dan selalu menjadi garda pertama disaat devina terjatuh. Lalu bertemulah dengan seseorang yang dikirimkan Tuhan yang memiliki rasa sabar yang sangat luas, yaitu arsen.

Awalnya arsen tidak menyangka kalau dia akan jatuh cinta dengan devina. Tapi skenario Tuhan selalu penuh kejutan dan tidak bisa di tebak. Kini devina hanya tinggal kenangan, dan mereka baru menyadari apa itu arti kehilangan.

Sebab rindu yang paling menyakitkan adalah rindu kepada seseorang yang tak bisa kita sentuh lagi.

Kini rasa sakit itu telah usai.
Tidak ada lagi perih yang kamu rasakan.
Tidak ada lagi lara yang akan kamu temui.
Sekarang nikmati bahagiamu bersama Tuhan.
Dunia terlalu kejam untuk perempuan berhati baja seperti kamu.
Kamu terlalu sempurna untuk hidup di dunia.
Barangkali Tuhan lebih merindukanmu.
Pergilah, kali ini akan belajar mengikhlaskanmu.
Aku akan belajar bagaimana aku harus tanpamu.
Segala tentangmu masih akan selalu tersimpan rapi dalam sekotak memori.
Terima kasih telah mengajarkan banyak hal.
Pasti akan ada hari dimana aku sangat merindukanmu, namun yang bisa ku peluk hanya batu nisanmu.
Terima kasih juga telah menjadikanku cinta terakhirmu sampai maut benar memisahkan kita.
Aku akan mulai berdamai dengan diriku sendiri.
Aku tidak peduli seperti apa aku harus tanpamu, entah aku akan kehilangan kewarasanku atau aku yang benar - benar akan mati rasa kepada siapapun yang datang untuk menawarkan obat.
Sepiku akan ku atasi sendiri, tak apa sesekali air mata jatuh karena merindukanmu.
Bukankah semua butuh waktu dan proses untuk bisa sembuh seperti sedia kala?.
Aku tau ini berat, aku tau ini sulit.
Kamu akan terkenang sebagai kenangan indah yang akan selalu abadi dalam kisah hidupku.
Sampai jumpa di lain waktu yang telah Tuhan rencanakan selanjutnya.

-Arsen Bima Aerlangga-

EccedentesiastOù les histoires vivent. Découvrez maintenant