5.

313 40 1
                                    

Dengan malas Leara duduk dan bersandar di sofa single kesayangannya, mata coklatnya sedikit menyipit saat satu sendok es krim masuk ke dalam mulutnya.

Leara bukan orang yang suka makan makanan yang manis-manis, tapi dia juga tidak membencinya. Terkadang dia membutuhkan makanan manis untuk memulihkan moodnya, seperti sekarang.

Makan es krim dapat membantunya mendinginkan kepalanya yang panas dan juga membantu membasahi tenggorokannya yang kering serta membantu menetralkan lidahnya yang mati rasa karena banyak bicara.

Karena besok ada ujian, Leara sebagai siswa yang baik. Setidaknya harus belajar, dia menghafal poin-poin penting materi yang dia catat di buku tulisnya.

Gurunya mengatakan bahwa materi-materi itu akan muncul di ujian besok, agar dia bisa menjawab soal-soal ujian besok. Dia menghafal poin-poin penting di materi yang dia catat.

Saat menghafal, Laera tidak cuma menggunakan otaknya tapi juga mulutnya. Itu adalah cara cepat dia menghafal sesuatu, awalnya dia antusias untuk belajar.

Tapi 15 menit kemudian, dia tiba-tiba mengantuk.

Orang seperti dia yang pemalas, memang tidak cocok menjadi rajin. Laera menyingkirkan buku catatannya dan bersantai di sofa kesayangannya sambil makan es krim, otaknya terbakar karena belajar.

Seperti yang di katakan sebelumnya, Laera bukan seorang Nerd atau kutu buku. Dia memang orang yang cerdas dan memiliki IQ yang tinggi, tapi dia bukan orang yang ambisius akademik apalagi terobsesi membaca buku.

Satu-satunya buku yang ia baca tanpa mengantuk adalah Novel.

Anehnya, sekalipun Laera sangat jarang belajar di luar sekolah, bahkan hampir tidak pernah membuka buku catatan dan buku akademiknya selain di sekolah.

Nilai-nilai akademik Laera selalu bagus, walau dia jarang masuk ke peringkat lima besar tapi dia tidak pernah keluar dari peringkat sepuluh besar di kelasnya.

Namun jika di pikir lagi. Sebenarnya tidak aneh sama sekali jika nilai-nilai akademik Laera selalu bagus dan hampir tidak pernah jelek, kecuali di mata pelajaran yang tidak di sukainya dan tidak di kuasainya.

Seperti yang di ketahui, Laera merupakan orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Saat dia umur 4-5 tahun, Laera sudah bisa membaca dengan lancar.

Tidak cuma itu, dia juga bisa berhitung dari 1 sampai 100 tanpa keliru mengenali angka dan dia juga sudah bisa matematika dasar.

Jika dia memiliki pendidikan yang lebih baik saat masih kecil dan akses belajar yang lebih luas, Laera kecil akan memiliki lebih banyak wawasan tentang ilmu pengetahuan.

Sayangnya, saat masih kecil Laera tinggal di pedesaan dengan akses pendidikan yang terbatas. Untungnya kedua orangtuanya merupakan orang yang berpendidikan, sekalipun Laera tidak mendapatkan pendidikan formal dari sekolah khusus anak.

Di rumah, orangtuanya akan mendidiknya dengan baik. Mengajarinya membaca dan berhitung, jadi sekalipun dia tinggal di desa dengan segala keterbatasan.

Dalam hal pendidikan, Laera kecil tidak tertinggal sama sekali dari anak-anak kota yang didik dengan baik di sekolah khusus anak Yaitu TK atau Paud.

Saat dia kelas I SD, Laera adalah satu-satunya anak yang sudah bisa membaca dengan lancar dan bisa matematika dasar dengan baik tanpa perlu bimbingan guru lagi.

Bahkan Nadira yang mendapatkan pendidikan dari sekolah khusus anak saat masih kecil, kalah secara akademik dengan Laera kecil yang cuma di didik oleh kedua orang tuanya.

Saat masih kecil, Laera merupakan jenis anak yang berperilaku baik. Jarang nangis dan tidak nakal, cuma suka tidur dan sangat sensitif.

Karena kepribadiannya yang sensitif, dia rentan secara emosional. Orang tua Laera merupakan jenis orang tua yang perfeksionis, perilaku orang tuanya yang menurutnya berlebihan membuat Laera berhenti melakukan yang terbaik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Senior Ex-girlfriend Seduced MeWhere stories live. Discover now