KVB 26 - DIHUKUMI BARENG BARENG

Mulai dari awal
                                    

Heickal mendudukkan tubuhnya di samping Zehan dan ikut bersandar. Ia menggulung lengan kemejanya sedikit keatas lalu tangannya bergerak menepuk pahanya-memerintahkan Zehan supaya duduk diatas pangkuannya.

Sebelum itu tak lupa Heickal meraih kotak P3K dan mengeluarkan sebuah botol berisi cairan antiseptik

Zehan mendudukkan tubuhnya diatas pangkuan Heickal dan ia merasakan jantungnya berdetak kencang melihat ekspresi wajah Heickal yang sangat tak bersahabat

Heickal mengambil sebuah kapas dan menuangkan cairan antiseptik diatasnya lalu ia menyingkap rambut Zehan ke belakang dan tangannya bergerak membersihkan luka yang berada di kening Zehan

Zehan meremas bahu Heickal sembari bergerak menjauhkan wajahnya dari tangan Heickal ketika merasakan sensasi perih. Namun Heickal menahan kepala Zehan yang menjauh dari jangkauannya dan ia tetap fokus membersihkan luka di kening Zehan

"Awshs pelan pelan!"

Heickal tak menjawab dan ia menekan luka di kening Zehan cukup lama guna menghentikan pendarahannya

Zehan menepuk nepuk pundak Heickal dan ia menggerakkan kakinya tak nyaman

"Udah udah!" teriak Zehan dengan wajah yang memerah menahan sakit

"Belum." jawab Heickal singkat.

Luka di kening Zehan cukup besar dan Heickal tidak ingin kekasihnya mengalami infeksi akibat bakteri yang menempel pada lukanya. Darah yang keluar tidak begitu banyak namun menetes terus menerus sehingga kondisinya bisa dibilang cukup mengkhawatirkan bagi Heickal

Setelah lima menit Heickal menekan luka di kening Zehan, ia menuangkan cairan Betadine diatas kapas bersih

Zehan yang melihat Heickal akan menempelkan kapas tersebut di keningnya langsung menyembunyikan wajahnya di leher Heickal

"Zehan."

Ada penekanan dari nada panggilan Heickal kepada Zehan

Zehan merasa suasananya semakin mencekam karena Heickal memberinya peringatan lewat tatapan tajamnya. Ia dengan terpaksa menyingkirkan wajahnya dari leher Heickal

Heickal mulai menempelkan kapas yang berada di tangannya kearah luka di kening Zehan dan mendiamkannya selama beberapa detik

"Sakit!!" ucap Zehan mengadu

"Tapi berantemnya enak kan?"

Ucapan Heickal membuat Zehan sedikit kesal hingga tangannya yang usil itu langsung bergerak mencubit perut Heickal, namun sialnya Heickal bersikap seperti tidak merasakan apa apa

Heickal membuka bungkus plester kemudian ia menempelkan plester itu di kening Zehan dengan sangat hati hati

Selanjutnya Heickal membereskan kotak P3K dan meletakkannya di meja yang jaraknya sangat dekat dengan kasur sehingga ia tidak perlu repot-repot berjalan

Zehan melingkarkan kakinya di pinggang Heickal dan ia meletakkan kepalanya di bahu kekasihnya

"Kenapa mulai nakal lagi?" Heickal membuka topik pembicaraan

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang