Bab 20 - Harap

410 20 0
                                    

Revisi
.
.
.

"Cepat sembuh sayang"

"Maafin kakak ya"

"Semangat!"

"Kakak ada disini terus buat temenin kamu!"

"We love you"

"We miss you"

Isi pesan yang tersemat pada setiap makanan yang ada disana, termasuk dalam usaha sang kakak untuk bisa bertemu dengan adiknya lagi.

"Bisa bicara denganku sebentar?" Tanya Agusta yang tiba-tiba datang.

"Ohh Agusta, iya ada apa?"

"Beberapa waktu aku mengurus beberapa hal menyangkut masalah Aruna disekolah. Rapat kedisiplinan juga sudah diadakan dan pelakunya akan mendapat teguran juga konsekuensi dari sekolah mereka. Satu hal yang menjadi sesuatu yang penting bahwa mereka diharuskan memohon maaf atas apa yang mereka lakukan secara langsung pada Aruna, memang tidak untuk sekarang karna melihat bagaimana kondisi mental Aruna yang belum membaik. Aku cuma mengatakannya saja bahwa pelakunya sudah diberikan pelajaran juga pengawasan lebih ketat."

"Kami berterimakasih selama ini kamu udah banyak membantu kami, membantu adikku. Kami minta maaf karena itu yang seharusnya kami lakukan tapi kita terlalu sibuk dengan kekhawatiran kami soal Aruna." Ucap Arga.

"Itu tidak masalah, aku senang bisa membantu. Aruna sudah seperti adikku sendiri, jangan merasa sungkan padaku. Kalau begitu saya permisi, sampai jumpa lain waktu," pamit Agusta kemudian berlalu pergi.

*****

2 tahun kemudian.

"Kakakkkk!!"

Kediaman Mahendra kini kembali ramai dengan suara yang sudah tidak asing lagi meramaikan suasana rumah mereka.

Aruna Binar Mahendra, gadis kecil itu sukses melawan trauma beratnya dengan dampingan orang-orang tersayangnya. Rumah yang sebelumnya begitu sunyi kembali hidup dengan kembali hadirnya sosok Aruna.

"Kak tau tidak, kak Naresh tadi ajak Runa ke studio tempatnya suka kumpul sama temen-temennya. Kak Fergino ternyata temennya kak Naresh waktu sekolah dulu, Runa baru tau hehe. Kak Naresh kan kakak tadi udah janji sama Runa kan, mau bikinin lagu buat Runa. Nanti kak, kalau lagunya udah janji Runa juga mau ikut rekamannya ya kak! Boleh kan?"

"Wahhhh sungguh, apa kau senang?" Tanya Arga yang kemudian mendapat anggukan mantap.

"Baiklah kalau jadi lagunya kita rekaman bersama oke!" Seru Naresh kemudian.

"Asikkkk!! Oh iya ini kak Dimas, tadi Runa mampir ke pameran buku terus beli ini buat kak Dimas." Ucap Aruna menyodorkan sebuah buku pada kakaknya itu.

"Makasih cantik,"

"Oh ya, Aruna mau masak hari ini. Kakak undang kak Agusta, kak Fergino, kak Alexa juga! Terus temen-temennya kak Naresh kalo bisa dateng sekalian namanya siapa tadi-- kak Bara sama kak Satria yaa itu juga panggil aja kesini. Sekarang Runa mau siapin masakannya dulu ya kak," ucap Aruna berjalan menuju dapur.

Tawa riang bergema malam ini dirumah mereka, kebahagiaan kembali hinggap dalam hati Aruna, kehangatan juga kasih sayang yang sebelumnya hampir hilang untuk dirinya kini kembali menjadi sebuah kebahagiaan yang lebih besar dari yang dia bayangkan.

"Kak, Aruna bersyukur banget punya kakak disisi Runa. Kakak selalu ada dan ngedukung setiap apa yang mau Runa lakuin." Ucap Aruna sambil memeluk Naresh ditempat tidur kamar kakaknya.

"Kakak yang harusnya berterimakasih, dengan adanya kamu udah nge buat kebahagiaan kita jadi lengkap kaya sekarang."

"Ayah sama ibu pasti seneng liat kita dari atas sana kan kak,"

Trauma Aruna Mahendra Where stories live. Discover now