Prolog

6.5K 401 8
                                    

Namanya adalah jua guandra. Dia adalah bungsu dari keluarga guandra. Seharusnya sih begitu. Tetapi ayahnya Gibran marhelandra guandra malah mengadopsi seorang anak perempuan yang seumuran dengannya.

Keluarganya tida menyukai jua. Karena sang ibu Tiara peronika guandra tidak bisa melahirkan lagi seorang anak dan hanya mempunyai kesempatan 3 kali melahirkan. Dan 2 anak yang sebelumnya adalah laki laki. Awalnya mereka berharap bahwa anak terakhir yang terlahir adalah anak perempuan.

Namun nyatanya malah bayi laki laki yang keluar. Karena mama nya dari awal memang belum menyiapkan nama untuk anak laki laki maka dari itu ayah dan ibunya hanya memberi satu nama "jua" di tambah dengan nama marga nya.

Hal itu membuat ayah dan ibunya kecewa. Awalnya mereka menerima jua. Namun karena jua juga bersikap aneh. Seperti berbicara sendiri, tertawa sendiri, berlari larian se akan akan di kejar orang, dan hal lainnya.

Keluarganya berpikir bahwa jua memiliki gangguan jiwa. Mereka menemui dokter untuk memeriksa jua. Namun dokter bilang jua tidak memiliki gangguan jiwa.

Sampai suatu saat mereka mulai tidak suka dengan sikap jua. Dan mulai mengacuhkan jua.

Seorang anak laki laki berusia 6 tahun berlarian untuk mendekati seorang wanita yang sedang duduk di sofa ruang tengah. Yang tak Lain adalah Tiara ibu jua.

"Ibu ibu!!!" Teriak jua membuat Tiara menutup telinganya. Dia sudah malas dan kesal dengan sikap anaknya ini.

"Kamu bisa ga sih jangan berisik!! Ga liat apa saya lagi ngapain!!" Teriak Tiara.

Jua yang melihat ibunya marah sangat ketakutan. Akhir akhir ini keluarga nya sering menjauhinya. Dan memarahinya. Padahal biasanya dia sering melakukan sikap nya yang seperti ini. Dan disambut hangat oleh keluarganya.

"Maaf ibu..." Lirihnya.

Tiara hanya berdecihh sebagai balasan. Dan mulai berdiri meninggalkan jua yang tengah menangis.

Sampai akhirnya jua sering di kucilkan oleh keluarganya dan jua tumbuh menjadi pribadi yang tertutup, pendiam, tidak banyak bicara,

4 tahun kemudian

Dan pada suatu hari Gibran yang baru saja pulang dari kantor nya menemukan seorang anak perempuan berusia 9 tahun yang sedang berjualan koran di lampu merah.

Dan Gibran merasa tertarik dengan anak perempuan itu. Anak itu memiliki paras yang cantik dan manis. Sehingga Gibran menyelidiki tentang anak itu dan mengadopsinya.

Riana ananda guandra. Nama anak perempuan itu.  Semua perhatian keluarganya tertuju kepada Riana. Bagaikan permata. Riana di rawat oleh keluarganya dengan penuh sayang.

Jua yang melihatnya merasa sesak. Seolah ingin berteriak dan mengeluh menangis mengeluarkan keluh kesalnya pada keluarganya. Namun ia hanya acuh. Dan semakin menutup rapat perasaannya.

Kedua abangnya hanya bersikap biasa dan menerima bahkan memanjakan Riana. Karena Arum dan Andra sudah mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tua nya. Tida seperti jua yang hanya mendapatkan kasih sayang hanya sampai usia 6 tahun.

Suatu hari jua yang awalnya biasanya hanya diacuhkan oleh keluarganya kini keluarga nya sering membentaknya dan memaki nya. Hanya karena suatu kejadian.

"Ibu... Ayah... Riana pengen jalan jalan yah... Bosen di rumah Mulu..." Rengek seorang anak perempuan kepada ayah dan ibunya. Mereka kini sedang berada di meja makan dengan mereka yang duduk di kursi masing masing.

"Ya ampun... Adik Abang gemes banget sih" ucap Arum anak kedua dari keluarga guandra. Arum arasya guandra.

"Iya sayang... Mau kapan jalan jalannya?" Tanya Gibran lembut.

"Besok boleh yah?" Ucap gadis itu tersenyum senang.

Tiara terkekeh geli dan mengusap Surai hitam milik Riana. "Yaudah abis ini kamu boleh kemas kemas barang kamu..." Ucapnya.

Jua yang sedari tadi hanya menatap mereka acuh dan melanjutkan makannya.

.
.
.
.

Kini keluarga guandra sudah ada di kebun binatang. Karena Riana merengek ingin pergi ke sini saat melihat ada kebun binatang.

Mereka sedang duduk di salah satu kursi yang sudah tersedia di taman.

"Nyam nyam.." gumam Riana yang sedang memakan rotinya.

Tiara dan Gibran menatap Riana gemas. Karena pipinya yang menggembung karena mengunyah makanannya.

"AAAA!!" teriak jua karena terkaget melihat sesosok perempuan berkebaya yang seperti tengah kritis dengan tubuhnya yang dipenuhi darah.

Hal itu membuat Riana tersedak dan langsung sesek napas. Riana menangis karena merasakan sakit di tenggorokan nya.

"Lo apa apaan sih!! Adek gue jadi kesedak kan gara gara Lo!!" Teriak Andra putra sulung dari keluarga guandra. Andra armada guandra.

"Ma-af. Ada seorang wanita berlumuran darah yang sedang duduk di pinggir Riana..." Ucap jua memberi alasan.

"Cih drama itu lagi..." Ucap Arum menatap jua jijik.

Dan itu membuat Riana semakin menangis histeris ketakutan.
"Papa takut hiks...." Isaknya sambil memeluk Gibran.

"Jua!! Kau pengacau Susana dasar anak tida berguna. Hanya merepotkan saja.!!" Teriak Tiara.

Gibran berjalan meninggalkan jua dengan Riana di gendongan nya. Arum menatap sinis ke arah jua. Dan pergi mengikuti keluarga nya meninggalkan jua sendirian.

Sakit? Itu yang dirasakan oleh jua. Ini pertama kalinya orang tuanya memakinya. Padahal jua hanya anak berusia 9 tahun yang masih membutuhkan kasih sayang dari keluarganya.

"Me. Re . Ka memmmmbencimu..." Ucap seorang perempuan berkebaya.
Oh sungguh wanita ini sangat menyeramkan. Bayangkan saja jika kamu melihat seorang wanita berkebaya dengan darah yang berlumuran di bajunya. Dengan wajah nya yang pucat dan matanya yang semua hitam.

Jua tak menghiraukan itu. Dia sudah kecewa sangat amat kecewa pada keluarganya.

Keluarganya tidak menyadari bahwa mereka telah membuat benteng yang besar dengan jua. Yang nantinya akan di sesali oleh mereka.



Jua when he was 3 years old

Jua when he was 3 years old

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



To be continued

Tbc

Indigo Nerd Boy. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang