Bab sebelumnya...
Jua mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Dan menunjukan sebuah kartu nama.
______________________________________
"Ini adalah bukti dari saya. Sebuah kartu nama. Dan... Orang inilah yang telah membunuh Bu Anita..."
Sontak semuanya langsung melototkan matanya ketika melihat kartu nama itu. Dan langsung menatap ke seorang pria yang tengah melamun dengan tatapan kosongnya.
"Fttt hahahaha... kalian memang anak anak yang menyeramkan..." Teriak Ares. Sambil mengusap sudut matanya yang keluar setitik air. Akibat tertawanya yang terlalu berlebihan.
"Apakah kalian mempunya buktinya? Bisa saja kan. Kalian mencuri kartu nama ku?"
"Hahahaha" kini bergantian yang tertawa bukanlah Ares lagi. Melainkan atlia. Ntah tertawa karena apa. Yang jelas, Jua sudah menilai. Bahwa dirinya lah satu satunya orang yang normal di sini. Yang lainya?
Sepertinya mereka benar benar orang gila. Pikir jua.
atlia berjalan ke arah sebuah sofa terbengkalai. Dan mengakat sofa itu. Dan terlihat lah sebuah terpal berwarna biru. Yang tampak menutupi sesuatu.
Atlia membuka terpal itu. Dan sontak membuat tatapan terkejut dari yang lainya. Bahkan Anita yang sedari tadi tengah menonton saja dan mengikuti mereka.
Kini tengah terisak. Akibat sedihnya melihat tubuhnya yang sudah tak bernyawa. Dengan lengan nya yang sudah tidak lengkap.
Jua meringis. Kala melihat mayat Anita itu. Walaupun jua sebelumnya sudah melihatnya. Bersama atlia saat menyelidiki kasus ini.
Namun tetap saja. Rasa ngeri nya tidak akan hilang.
Nita menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Dan para guru yang lainya pun terkejut. Sebagian ada yang menangis. Ada juga yang langsung berlari pergi. Dan ada juga yang menatap sendu mayat Anita.
Atlia berjongkok. Dan tampak sedang mengambil sesuatu di saku baju Anita. Yang sudah kusut dan tampak tidak rapih itu.
Dengan tanganya yang berbalut sarung tangan lateks berwarna putih.
Dia mengangkat tangannya dan menunjukan sebuah pena.
"Kamu sudah Periksa sidik jari dan DNA darah di pena nya." Ucap atlia. Dan langsung saja di ambil oleh jua.
"Biar aku jelaskan."
"Setelah mendapatkan pesan dari Bu Nita. Dengan pesan yang mengatakan 'adikmu kejang kejang.' sehingga membuat Bu Anita terkejut dan langsung berlari ingin menghampiri adiknya itu. Namun di cegat oleh Aryan. Karena memang diperintahkan menjemput nya. Atas perintah ayahnya. Namun dia juga memiliki tujuan lain yaitu. Mengatakan bahwa. Ingin memutuskan pertunangan ini. Namun. Anita hanya mengacuhkannya. Sehingga membuat Aryan marah dan langsung mendorong Anita. Sehingga menghantam tembok"
"Benarkan. Pak Aryan dan Bu Nita?" Tanya atlia mengintrogasi.
Nita mengangguk. Tak menjawab. Memang benar yang dikatakan oleh atlia. Dia sudah tidak terkejut dengan ucapan atlia. Karena telah banyak dikejutkan oleh kedua anak kelas 7-1 ini.
"B-benar..." Ucap Aryan terkejut. Bagaimana atlia bisa mengetahui itu?. Sudahlah. Dia sudah banyak dikejutkan.
"Lalu. Apa hubungannya dengan ku? Bisa saja Aryan langsung menyembunyikan anita ke sini." Ucap Ares tenang dengan tatapan datarnya.
YOU ARE READING
Indigo Nerd Boy.
RandomJua, hanya jua namanya. Seorang anak laki-laki yang bisa melihat makhluk halus. Dibandingkan dengan itu, dia malah lebih takut terhadap keluarganya. Yang menurutnya lebih menyeramkan daripada para makhluk itu. Sikap acuh keluarganya, dan kadang kek...
