Suatu hari dulu, aku pernah memutuskan untuk menuju akhir tanpa menunggu ending dari pengarang cerita-ku.
Entah bagaimana, aku lupa detail lengkap peristiwa mengerikan itu. Hingga sampailah pada hari ini, Dia mempertemukan ku dengan orang-orang hebat yang entah bagaimana bisa rela mendukungku dengan penuh ketulusan.
Hari itu tidak mudah, hari ini juga sesungguhnya tidak pula. Entah doa mana yang Dia dengar, sampai-sampai aku sekarang adalah aku yang berbeda. Ku kira aku tidak berharga, ku kira aku tidak berguna.. sampai ku dengar suara orang asing itu,
"Bisa, kamu bisa" katanya kala itu.
"Ayo" ajaknya.
"Ini" katanya memberi.
"Jangan" katanya melarang.
"Gini saja" katanya menolong.
"Jangan takut" katanya membela.
"Pakai ini" katanya menjulurkan sebuah dress indah.Hal yang aku takutkan hanya satu, bagaimana aku harus bersikap atas segalanya ini? Bagaimana aku harus hidup jika nanti sudah tidak lagi?
YOU ARE READING
Rumah Singgah
General FictionUntuk orang-orang yang enggan pulang, lupa jalan pulang, dan seperti lupa arah tujuan. Singgahlah, sebentar. Lalu, terserahmu.