Penyinggah 15

58 9 1
                                    

Lucu ya, dunia kerja, rasanya mau tertawa seperti orang gila. Tidak, bukan maksud hati mengutuk perjalanan pendidikan yang sudah aku lalui, aku tidak menyayangkan uang dan waktu juga segala hal selama perjalanan pendidikan-ku. Aku, hanya sedikit masih terkejut.

Gelar tidak ada gunanya tanpa ada kunci menuju pintu perusahaan-perusahaan terpandang itu. Nilai hanyalah sekedar angka yang sama sekali hampir tidak pernah diperhitungkan oleh orang-orang besar yang menyeleksi lamaran.

Faktanya, semua harus kembali lagi mulai dari nol. Membuang gengsi, mengurung ego dan membakar mimpi demi uang untuk makan.

"Nak, gimana kerjaan kamu?" tanya Bapak kemarin lewat telepon.

"Baik kok pak, doain bisa nabung ya bulan depan" kataku sambil menahan tangis dengan suara gembira yang mati-matian aku udarakan agar nada yang tersampaikan tidak mengandung kepiluan.

Aku ingat, pesan mereka, katanya aku harus sarjana agar mampu mengangkat derajat keluarga. Ah, Maaf bapak, untuk sekarang aku hanya sedang mencoba bertahan dan makan. Semoga semesta mendengar doa kita waktu itu ya.

Rumah SinggahWhere stories live. Discover now