Penyinggah 20

53 10 1
                                    

Sudah 5 tahun semenjak nenek dan kakek pergi,
Dalam 5 tahun, banyak yang berubah.

Diam aku termenung diatas kasur melihat langit-langit kamarku yang sempit. Tiba-tiba rindu masa dimana aku merasa selalu aman bersama mereka. Nenek yang ambisius, kakek yang santai, itu adalah perpaduan yang meriah setiap kali kami sarapan menjelang aku pergi sekolah. Debat mereka yang berisik itu, aku ingin sekali mendengarnya lagi. Kata Nenek, jangan jadi sampah. Kata kakek, sampah daur ulang juga engga masalah. Hahahaha,

Lantas, jika memang mati adalah benar adanya menjadi roh, apakah mereka melihatku sekarang? Oh maksudku apakah selama ini mereka mengawasi aku?

Jika iya, aku malu. Cucu kesayangan yang diharapkan menjadi perempuan baik-baik ini, hancur di perjalanan yang kukira menyenangkan. Tapi, kukira mereka juga akan sedikit lega, cucunya ini berhasil bertahan sejauh ini, dan dititik ini, berkat keping-keping yang hancur itu, aku bisa mendapati diriku yang sebenarnya. Ya, kepedihan dan luka membuatku menjadi sedikit kuat dan punya tekad.

Rumah SinggahWhere stories live. Discover now