00

5.8K 506 42
                                    

Demi kenyamanan bersama sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote terlebih dahulu

Terimakasih






"ANJINGGG, novel macam apa ini bikin gue kesel aja setan" Jian membuang ponselnya, dia merasa tekanan darahnya akan naik jika terus membacanya.

Dia sedang membaca sebuah novel yang ada di sebuah aplikasi, hobinya saat ini selain berkelahi dan menipu teman-temannya dia juga sangat suka membaca novel, tapi jangan salah dia tidak mempunyai satu novel pun yang berbentuk fisik, dia terlalu pelit untuk membelinya, dia selalu memegang moto hidupnya "jika ada yang gratis kenapa mesti harus yang bayar".

Begitulah temannya yang tau betapa kikirnya Jian merekomendasikan aplikasi membaca novel yang tidak berbayar ini.

Di sini Jian menemukan banyak sekali cerita yang Bagus dan menarik tidak kalah dengan aplikasi yang berbayar lainnya, apalagi dia sangat suka jika ceritanya sudah menyangkut tentang, geng motor, CEO yandere, atau tentang most wanted yang ada di sekolah, terlebih kalau karakternya anak orang terkaya di dunia ini yang kekayaan tidak habis tujuh turunan lima tanjakan, fantasi tentang kehaluannya menjadi orang kaya semakin menjadi-jadi ketika membaca cerita seperti itu.

Dia selalu membayangkan bahwa karakter itu adalah dirinya, berdoa jika dia tidak di takdir kan untuk kaya, setidaknya dia mempunyai kekasih seorang miliarder agar hidupnya tidak melarat nanti.

Bisa membeli masion mewah, mobil sport, jet pribadi, kapal pesiar barang-barang dari merek high end, pokonya hidup bergelimang harta sudah.

Tapi jika ibu dari pacarnya nanti menentang hubungan mereka dan melemparkannya dengan cek senilai 10 miliar, dia tidak masalah jika harus meninggalkan pacarnya, dengan suka rela dia akan pergi tampa di minta.

Selain hidup gratis, moto nya yang lain adalah "no money, no life".

Jika orang bilang uang tidak bisa membeli kebahagiaan, hey talk to my money bro, karena uang juga bisa membuat orang bahagia.

Dan pada akhirnya setelah dia mencari berbagai cerita hari ini, Jian menemukan cerita yang menarik perhatiannya dari segi judul, novel itu adalah "BIANTARA" menceritakan seorang ketua geng motor bernama Biantara sifatnya yang dingin, acuh tak acuh mempunyai kekasih masa kecil yang bernama Ranaysha
Namun sayang gadis yang dia Cintai terlahir dengan tubuh yang lemah dan harus menjalani pengobatan di luar negeri, setelah berpisah bertahun-tahun dia tak pernah melupakan Cinta pertamanya itu, ketika dia memasuki SMA dia melihat ada seorang gadis di sekolahnya yang terlihat mirip dengan Cinta pertamanya, yaitu Hiraya Manawari.

Setelah mengetahui gadis yang memiliki wajah yang mirip seperti kekasih masa kecilnya itu ternyata menyukainya, Biantara mencoba mendekatinya dan meminta Hiraya untuk menjadi kekasihnya, bukan karena lelaki itu mencintai Hiraya melainkan dia ingin membuat tameng agar gadis-gadis yang menyukainya berhenti mengejarnya dan membuat para musuhnya tidak akan menyakiti Ranaysha, melainkan fokus mereka akan ada di Hiraya yang berstatus sebagai kekasihnya, tentu saja Biantara tidak akan peduli apapun yang terjadi pada Hiraya karena itu bukan urusannya.

Sayang sekali nasib Hiraya benar-benar menyedihkan lebih dari tokoh antagonis, dia telah mejadi sasaran pembullyan dari siswi yang menyukai Biantara, di manfaatkan oleh temannya sendiri demi kekayaan yang di miliki Hiraya, lalu hidupnya berakhir di bunuh oleh musuh lelaki itu, mayatnya pun di lempar ke laut tanpa adanya penguburan.

Tapi sebenarnya tidak ada yang tau fakta bahwa Hiraya adalah adik dari antagonis pria, karena penulis menjelaskannya di akhir bab menuju ceritanya selesai.

Setelah membaca sampai tamat dari cerita itu, Jian menjadi kesal sendiri karakter Biantara ini benar-benar berengsek, menjadikan orang lain sebagai tameng agar kekasih kecilnya tidak di lukai dan membuat penggantinya menderita sebagai gantinya, memang lelaki biadab.

Jika itu Jian sudah dia bunuh, orang semacam itu tidak layak untuk hidup.

Ting.....

Sebuah pesan masuk terdengar dari ponselnya, dengan segera dia mengambil kembali ponsel dan membacanya.

Mamah: jangan lupa lusa jadwal operasi kakak kamu, kamu harus datang ke rumah sakit tepat waktu, kamu harus ngelakuin yang mamah katakan ini demi kakak kamu, itu yang harusnya kamu lakukan sekarang sebagai bentuk terimakasih kamu kepada orang tua kamu.

Melihat isi pesan yang di kirimkan mamahnya Jian hanya bisa tersenyum miris "yah kehidupan gue juga sama menyedihkannya kaya karakter Hiraya, kalau dia jadi pengganti gue juga sih sama, di lahirkan cuma buat jadi cadangan hati kakak gue sendiri Malang bener nasib aing teh"

"Tau gini mendingan mati aja gue dari pada harus ngasih hati gue sama tu orang penyakitan, hidup nyusahin lo"

Grunggggg......

"Buset, ni suara perut gue apa mesin mobil nih" Jian memegang perutnya yang sedari tadi membunyikan suara-suara aneh "agak laen yah suaranya apa ada mesin turbonya di sini"

Biasanya kan bunyinya kruyuk.. Kruyuk...kenapa jadi berbeda sekarang, Jian melihat ke arah jam dinding yang terpasang menunjukkan pukul tujuh malam.

"Pantes aja udah bunyi ni perut, orang dari sore belom gue isi" kenapa bunyinya berbeda akhirnya Jian tau, ternyata si sumiati cacing yang ada di perutnya ini belum di beri makan sampai malam seperti ini.

Dengan cepat Jian mengambil hoodie miliknya yang tergantung di balik pintu kamar, tak lupa pula dia membawa ponsel dan dompet kecil yang sudah terlihat buruk dengan kulit yang sudah terkelupas.

Berjalan sendiri di malam yang dingin ini, Jian melihat stand yang menjual beberapa makanan pinggir jalan di luar kompleks rumah yang dia tempati.

Berbagai makanan yang terlihat sangat menggiurkan, apalagi aroma yang di hasilkan terbang ke segala arah membuat perut gadis itu makin meronta-ronta, Jian mengeluarkan dompetnya tadi melihat sisa uang yang ada di sana.

"Buset tinggal 20.000 aja makan apa yah gue malem ini, yang porsinya banyak tapi murah" dia mengedarkan pandangannya melihat jika ada satu pedagang yang harga makanannya terjangkau dengan isi dompet miliknya ini.

Setelah mencarinya beberapa saat Jian menemukan pedagang pecel lele yang lokasinya tepat di seberang jalan ini "emang udah nasib sih punya orang tua gak pernah peduli sama anaknya, mau makan mikir isi kantong dulu, untung aja ada tukang pecel lele kesayangan, porsinya banyak murah lagi, bisa kenyang sampai besok".

Sebelum menyeberang Jian merasakan ponsel miliknya bergetar mengambilnya melihat ada notifikasi dari dari aplikasi novel yang dia baca tadi "wah perasaan udah tamat dah tadi, langsung ada epilog aja liat bentar gak papa kali ya"

Sambil matanya terus terfokus pada layar ponsel, kakinya ikut berjalan menyeberang jalanan besar yang terdapat banyak kendaraan berlalu lalang.

TIN..... TIN.....TIN......

Jian mendengar suara klakson mobil dia mengangkat kepalanya menengok ke arah kanan, di sana mobil truk melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya.

BRAKKKK......

Sebelum Jian dapat menghindar tubuhnya sudah tertabrak kepala truk dan berguling jatuh.

Posisinya yang terlentang, dia dapat melihat langit gelap dengan bulan berbentuk bulat sempurna menyinari gelapnya malam, kepalanya yang sudah mengeluarkan darah dengan pandangannya yang mulai memburam dia menghela nafas dalam hati "giliran gini aja doa gue langsung di jabah, giliran minta di jatohin duit 10 miliar aja gak pernah terkabulkan doa gue"

Memang dia berkata lebih baik dia mati tadi, tapi tidak langsung di kabulkan juga dia bahkan belum makan malam, si sumiati nanti keroncongan di akhirat.

"Yah seengganya gue mati ketabrak truk-kun sialan, gak mati di ruang operasi" setelah mengatakan itu di dalam mata Jian perlahan menutup.


BAP - COMA

jika kalian tanya kenapa publish cerita baru dan bukannya lanjut cerita protagonis exgirlfrien?

Aku gak bakal lanjut sebelu cerita yang ada di sana di take down sama dia, sebenarnya aku udah Dm aku instagram nya tapi gak di respon sama sekali padahal aku ngomong baik-baik.

Buat ngobatin rasa kesel aku
Aku bikin cerita ini.

Pengganti Sang Protagonis Where stories live. Discover now