Hampir kelewat Batas

Start from the beginning
                                    

Arsen hanya menahan berbagai macam godaan yang ada disana. Apalagi godaan dengan cewek yang ada di depannya sekarang. Memakai baju dress diatas lutut tanpa lengan dengan memperlihatkan belahan dadanya. Arsen mati - matian memperkuat imannya disana.

"Sen duduk disana dulu yuk". Cassandra mengajak arsen untuk duduk di sofa yang ada disana.

"Cheers dulu sen". Ujar cassandra memberikan minuman alkohol kepada arsen.

"Cakep juga ni cowok. Badanya juga bagus banget. Pastiii.... ahsudahlah". Batin cassandra yang memperhatikan tubuh arsen yang atletis tersebut.

Arsen hanya menjawab seadanya saat ditanya oleh cassandra. Setelah dirasa sudah mulai mabuk, cassandra mengajak arsen untuk ke lantai 7, kebetulan disana ada sebuah kamar. Yang biasanya ditempati pasangan - pasangann untuk melampiaskan hasrat nafsunya.

Arsen sudah jalan sempoyongan karena terlalu banyak minuman alkohol yang cassandra beri. Kemudian dia berbaring di atas kasur dengan omongan yang ngelantur.

"Sayang ayo kesini". Ujar arsen yang sudah tidak sadar karena efek minuman alkohol yang diberikan cassandra.

"Iya sayang". Jawab cassandra langsung duduk di tepi ranjang tempat arsen berbaring.

Cassandra semakin menggoda arsen. Kemudian mendekatkan diri ke tubuh arsen yang masih setengah sadar tersebut.

"Kamu seksi sekali malam ini dev". Ujar arsen sambil mengusap pipi kanan cassandra.

"Dev siapa? Aku cassandra". Ujar cassandra menjelaskan.

Karena keduanya juga sudah dalam kondisi mabuk, akhirnya cassandra tertidur di sebelah arsen. Arsen juga sudah memejamkan mata karena masih dalam pengaruh minuman beralkohol.

"WOI YAM SINI LO". Teriak iskak membuat willia datang mengahmpirinya.

"Apasih broooo". Ujar william yang ternyata sudah setengah mabuk.

"Arsen mana?".

"Noh disana noh sama cewek tadi".

"Gak adaa setan, ayo buruan cari arsen".

Setelah keliling cukup lama mencari arsen, akhirnya dia mencari arsen dan masuk ke duang CCTV. Dengan izin petugas yang ada disana, ia menemukan arsen naik ke lantai 7. Setelah itu mereka langsung bergegas menuju kelantai atas.

Sesampainya disana, william dan iskak membuka pintu kamar yang arsen tempat bersama cassandra. Tidak percaya dengan pemandangan yang ada. Akhirnya amarah iskak meledak begitu saja.

"WOI BANGUN LO!!!". Teriak iskak membuat cassandra terbangun dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.

"SEN, BANGUN LO ANJING". Dengan emosi yang meledak - ledak iskak menampar - nampar pipi arsen. Dan akhirnya dengan kondisi yang masih pusing arsen masih belum bisa mencerna apa yang telah terjadi.

"Kak, yam. Gue dimana?". Tanya arsen yang masih belum sadar dia berada dimana.

"LO HABI NGAPAIN LO SAMA LONTE SATU NIH".

"Eh, lo ngapain disini". Ujar arsen melihat cassandra cewek yang ia temui tadi udah berada di sampingnya.

"BENERIN DULU BAJU LO HABIS TU KITA PULANG". Ujar iskak dengan menekankan kalimat tersebut dan keluar begitu saja.

"Lo habis ngapain gue lo!!!". Ujar arsen yang terbangun dari tempat tidurnya. Melihat diri yang sudah acak - acakan.

"Lo yang ngapa - ngapain gue". Ujar cassandra dengan memalingkan wajah dari hadapan arsen.

"Brengsekkkk!!! Kalo lo butuh uang gak gini caranya". Ujar arsen sambil emosi dan kembali merapikan pakaiannya.

"Nih anggep aja kita gak pernah ngapa - ngapain". Arsen menyebar uang kurang lebih satu juta ke arah cassandra.

Dengan menyunggingkan senyum akhirnya cassandra mendapatkan hal yang dia inginkan. Yaitu uang.

Bughhh...
Iskak memukul begitu saja ketika arsen baru datang menghampirinya di lobby.

"BRENGSEKK LO!! SEJAK KAPAN LO JADI SUKA MAIN SAMA LONTE HAH!!".

Bugghhh...
Pukulan mendarat lagi mengenai pipi kiri arsen. Arsen hanya diam dan tak ada perlawanan.

"SEKALI LAGI GUE LIHAT LO SAMA CEWEK MURAHAN LAGI. GUE GAK SUDI BUAT TEMENAN LAGI SAMA LO!".

"Ini semua salah gue kak, bukan arsen". Tanya william dengan nada bicara yang sedikit takut jika iskak memukul balik dirinya.

"Lo berdua sama aja!".

Selama diperjalanan pulang mereka saling berdiam diri. Tidak ada yang membuka topik obrolan, william yang menyetir mobilnya sementara iskak duduk duduk di jok belakang.

Sesampainya dirumah. Arsen langsung masuk kedalam rumah. Ternyat adiknya belum tidur dan masih menonton siaran televisi di ruang tamu.

"Gue kira ga pulang". Ujar melati yang masih sibuk menonton acara televisi layar lebar.

"Lo bau alkohol, buruan ke kamar. Gue gamau lo dimarahin mama lagi". Ujar melati sambil menatap benci ke arah arsen.

Tanpa menjawab sepatah kata pun arsen berjalan menuju ke kamarnya. Dia mengganti pakaiannya dan setelah itu merebahkan dirinya di kasur kesayangannya.

"Bagaimana jika hal ini devina sampai tau. Pasti ga ada kata maaf buat gue. Lagian kenapa juga gue sampai hilang kendali kek tadi. Tapi tadi gue masih suci kan. Maafin gue dev, gara - gara lo juga gue jadi kek gini". Kemudian arsen memejamkan matanya hingga larut dalam malamnya yang berantakan hari ini.

EccedentesiastWhere stories live. Discover now