enam.

687 74 13
                                    



HAPPY READING.


***

DON'T FORGET TO VOTEMENT!
( VOTE AND COMMENT ! )

***

Ruangan yang Renjun tempati hanya didominasi oleh warna putih, juga beberapa properti dan ornamen polos tapi terlihat Aesthetic. Ternyata Jaemin adalah tipe orang yang simple dan tidak ribet ini itu.

"Duduk aja di sofa njun."

"Oh ya, thanks."

"Ruangan lo minimalis banget Na. Gak nyangka ternyata seorang Na Jaemin orangnya sesimpel ini."

Renjun bergumam sembari melirik kearah sini dan situ. Pandangan nya bergulir kemana mana. Seakan ingin menatap lebih detail isi ruangan Jaemin. Sementara sang pemilik datang dengan membawa botol minuman dan duduk di sofa sebelah di samping Renjun.

"Memang kamu pikir saya orangnya gimana sih?" Tanya Jaemin sembari meletakkan botol itu dihadapan Renjun yang masih sibuk dengan ruangan nya.

"Ya gue kira lo orangnya suka mabuk-mabukan, kamar lo berantakan, suka balapan liar lah. terus, gue kira pacar lo dimana-mana. Tapi ternyata pemikiran gue salah ternyata lo tuh nyebelin, rese, gak tau diri, kurang ajar, terus lo bikin tensi darah gue nai.. jaem- hmppph"

Tiba-tiba mulut Renjun disumpal tangan besar milik Jaemin yang kini membekap ranum yang sendari tadi sibuk mengoceh.

"Sttt.. mulut kamu itu emang gak bisa di filter sedikit apa? selain umpatan-umpatan yang keluar dari sanah mulut kamu juga pinter banget soal jelekin orang." Renjun tidak memperdulikan ucapan laki-laki dihadapannya. Yang Renjun lakukan justru memberontak tidak jelas.

"Hah..hah.. bangsat! Tangan lo bau bensi Jaemin, sialan! Bau banget! Ah mulut gue yang berharga ini ternodai."

Nafas Renjun terengah-engah saat Jaemin melepas bekapannya. Renjun sibuk mengelap-ngelap bibirnya, seolah tangan Jaemin itu kotor.

"Lagian semua yang keluar dari sana, itu gak bermutu untuk saya dengar Renjun!"

"Gak bermutu pantatmu! Mulut gue gini-gini jangan lo anggap main-main. Meskipun begitu gue bisa jadi nomor satu dikelas, inget lo!"

"Sombong banget. Saya nolongin kucing yang nyebrang aja gak sesombong kamu!"

"Gue ga sombong ya, sialan! Lo nya aja gak tau sama Huang Renjun, laki-laki terpinter dan ganteng nomor satu disekolah!"

"Ganteng kamu tuh di level kedua Renjun, mana ada orang ganteng tapi pendek kayak curut begini."

"Maksud lo apa manggil gue curut setan! Dan apa kata lo kedua? Emang siapa yang pertamanya hah?!" Emosi Renjun naik mendengar penuturan kata Jaemin, ternyata Jaemin mulai berani mengatai-ngatainya ?

"Ya emang kamu pendek cuman kamu gak sadar diri aja. Jelas lah yang pertama itu saya, karena saya lebih tinggi dari pada kamu!"

Emosi Renjun semakin menjadi laki-laki ini mengapa sangat begitu menyebalkan sekarang? Padahal baru tadi Jaemin bersikap lembut menenangkan Renjun yang menangis.

"Anjing! Itu beda lagi Jaemin, lo rese, kagak laku, bau bensi, gajelas lo!" Saat Renjun ingin melayangkan pukulannya kepada Jaemin, malah laki-laki itu menghindari nya dengan mudah.

Jaemin yang jengah dengan Renjun yang beraninya melawan dengan fisik, hanya mengelak dari pukulan pukulan Renjun, tak berani untuk sekedar melawan dengan tinjuan. Sekarang ranum itu mulai angkat bicara.

YOU CAN BE HAPPY [ JAEMREN ] ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant