7 ; Kecurigaan

705 172 36
                                    

"Ini Asahi gak balik-balik?" Jaehyuk mengernyit menatap kursi Asahi yang kosong sudah cukup lama.

Yang lainnya sudah membubarkan diri sedari tadi, makanan Asahi pun sepertinya sudah dingin dan pasti rasanya tidak enak.

Jaehyuk kemudian bangkit berdiri dari kursinya dan berjalan cepat menuju kamar mandi.

Suara kran yang terdengar keras dan air mencuat keluar dari kamar mandi membuat firasat Jaehyuk terasa buruk.

Pemuda itu dengan cepat membuka pintu kamar mandi, dan apa yang dilihatnya?

Kepala Asahi yang tenggelam dibak kamar mandi.

"ANJINGGGGGG!"










































"Anjir ini lama-lama rumah gue jadi angker! Hueeeee! Gue dah gak berani mandi lagi!" Hyunsuk berteriak dramatis, teman-temannya yang lain termenung tidak percaya.

Ini mengerikan, benar-benar mengerikan.

"Gue lebih baik keluar dari rumah ini, dibanding dibunuh orang. Gue gak bisa hahahaha!" Jeongwoo berdiri dengan linglung. "Gila ya, manusia emang menakutkan," tawanya kembali. Jeongwoo tampak seperti kena mental.

"Gak usah gila lo, di luar gak lebih baik di sini," ucap Haruto menarik Jeongwoo untuk duduk kembali.

"Gak usah sok tahu lo! Lo gak pernah dikhianati temen soalnya!" balas Jeongwoo nyaring. Haruto mengernyit. "Maksud lo apa sih?"

"Lo kan yang bunuh Kak Asahi? Jujur aja deh lo! Tadi kan lo bilang lo mau ke toilet kebelet pipis!" tuding Jeongwoo tiba-tiba. Yang lainnya melotot kaget, menatap Haruto tidak percaya.

"Lo kalau ngebacot lihat dulu faktanya! Jangan asal nuduh!" balas Haruto emosi bangkit berdiri dari duduknya.

"Fakta apa lagi yang perlu gue lihat?!" Jeongwoo ikut-ikut berdiri dengan gaya menantang, tak takut dengan Haruto yang tampak seperti sangat ingin memukulnya.

"Jangan karena kita temenan dari TK lo bisa fitnah gue ya, babi!" hardik Haruto mendorong bahu Jeongwoo menggunakan kepalan tangan.

"Cih, gue gak perduli yang namanya temen kalau udah menyangkut soal pembunuhan!" decih Jeongwoo membuang ludah sembarangan. Hyunsuk yang melihatnya panik..

Lantai rumahnya T_T

"Harusnya lo sadar kalau dari awal yang berniat jahat tuh lo! Numbalin orang-orang di sini yang gak lo suka kalau zombie menyerang!" seru Haruto menunjuk-nunjuk wajah Jeongwoo.

Aduh, Jihoon pusing. Suara Haruto dan Jeongwoo gak main-main kerasnya. Udah gitu mata keduanya saling melotot, itu kalau keluar bagaimana coba?

"Heh bambang, gue cuman berniat! Niat! Gak ada ngelakuin apapun kan gue setelahnya! Babi guling lo!"

"Lah, elo sendiri yang bilang mau numbalin Kak Asahi! Nah berarti sudah jelas kalau ini ulah lo!"

"Oh, lo kalau udah ketahuan nuduh orang lain ya! Baru tahu gue kelakuan busuk lo sekarang!"

Ya begitulah keduanya, ribut terus-menerus.

Akhirnya perkelahian itu terleraikan dengan Yoshi yang melerai Jeongwoo dan Haruto dengan senyuman. Kan sudah dibilang, Jeongwoo merinding melihat senyuman Yoshi, jadi pemuda itu memilih pergi saja dari sana.

"Sekarang kita harus gimana?" tanya Mashiho pada akhirnya setelah suasana menjadi hening agak lama.

"Ya lanjutin hiduplah, apalagi?" sahut Haruto sewot. Jihoon menggelengkan kepalanya. "Gimana kalau kali ini kita cari pelakunya, sekarang udah pasti kan kalau salah satu dari kita di sini pembunuhnya?"

Sweet Red | Treasure ✔Where stories live. Discover now