6 ; Santapan Makanan

721 170 35
                                    

Team 2 batal berburu.

Hyunsuk yang marah dan menyuruh mereka semua untuk diam atau tidak akan pernah membukakan pintu bagi siapapun yang keluar dari rumah.

Jaehyuk mau tak mau setuju, sepertinya Hyunsuk kali ini benar-benar tidak bisa dibantah.

"Gue cuman mau bantu."

"Gak perlu."

Yoshi mengernyit, Mashiho tidak memperbolehkannya untuk membantu memasak daging. Ada apa sebenarnya ini?

Yoshi hanya tersenyum saja sebelum akhirnya keluar dari dapur.

"Kak Yoshi itu kenapa sih sukanya senyum terus? Bingung deh gue beneran," dumel Jeongwoo begitu melihat Yoshi keluar dari dapur dengan senyumannya.

"Mungkin suka senyum kali...?" ujar Jaehyuk berpendapat tapi yakin juga. Memang aneh rasanya tersenyum di situasi seperti ini.

"Oh iya ngomong-ngomong kapan kita keluar dari rumah Kak Hyunsuk? Kayaknya gak mungkin kita tinggal di sini terus, listrik juga pasti cepat atau lambat akan padam," celetuk Junghwan sembari mengecek apakah radio dapat menyala lagi.

"Lo mau keluar emang mau keluar mana?" tanya Jaehyuk bingung. "Gak ada yang bisa dilakuin, kemarin terakhir team 1 berburu jumlah zombie bener-bener banyak."

"Tapi tetep aja..."

"Gue merasa kalau sebenarnya pemerintah sengaja nyebarin virus ini," celetuk Jeongwoo tiba-tiba. "Inget gak tahun lalu sempet ada anjing yang tingkah lakunya aneh? Geram terus dan gak bisa ngelihat? Kita sebutnya sih anjing kerasukan setan, tapi gak lama petugas pemerintahan bawa anjing itu pergi. Aneh, kalau emang cuman penyakit biasa, kenapa juga sampai pemerintah ikut campur?"

"Mungkin karena itu anjingnya Pak Presiden," imbuh Junghwan masuk akal. Jeongwoo berdecak. "Gak mungkin, bodoh. Gue yakinnya sih..."

"Anjing itu adalah eksperimen pemerintah pertama." Jihoon tiba-tiba datang, sepertinya ia sependapat dengan Jeongwoo.

"Nah, iya! Lo mudeng kan maksud gue!"

"Terus kalau dah kayak gini mau gimana? Sekalipun pemerintah sengaja ngelakuin itu kita juga gak bisa apa-apa," ucap Junghwan pasrah.

"Jangan kasih tahu alamat ini ke siapapun kalau begitu." Jaehyuk berujar serius. "Mau gimanapun keadaannya, mau apapun bujuk dan iming-imingnya, even evakuasi. Jangan kasih tahu siapa-siapa."

"Bahkan ke orang tua kita?"

"Lo tahu kalau itu beneran orang tua elo? Hape dan sinyalnya gak disadap?"

Aduh, Junghwan pusing. Kalau begini bagaimana Junghwan bisa bertemu orang tuanya?

Apalagi dengan kematian kedua temannya membuat ketakutan Junghwan semakin menjadi-jadi.

Junghwan butuh kasih sayang kedua orang tuanya ditengah kegentingan wabah zombie ini T_T



































































"Di mini market itu ada CCTV, dan gue cukup tahu lokasinya karena pernah beberapa kali ke sana sama Kak Yedam. Gue bakalan bantu lo buat cari kebenaran kematian Kak Junkyu."

Doyoung datang dengan tawarannya di hadapan Yoonbin sekarang. Yoonbin melirik pemuda yang usianya lebih muda darinya itu. "Buat apa?"

"Maksud lo?"

"Andaikata gue tahu terus buat apa?" tanya Yoonbin santai, dan itu berhasil membuat darah Doyoung mendidih.

"Lo beneran ngomong hal kayak gitu di saat temen lo sendiri mati?!"

Sweet Red | Treasure ✔Where stories live. Discover now