3 ; Rumah Hyunsuk

893 210 76
                                    

"Sebenarnya kehidupan ini mengerikan," ucap Doyoung mengamat-amati setiap pergerakan zombie. Bahkan ada zombie seorang ibu yang sedang hamil, dan hebatnya perutnya belum meletus sama sekali padahal zombie tersebut berlarian ke sana ke mari.

"Gue bosen," kata Hyunsuk pelan sembari meminum susu yang ia ambil.

"Kapan yang lain datang menyelamatkan kita?" Doyoung mulai bertanya-tanya tentang kehidupan ini.

"Berdoa sajalah, Kim Doyoung."

"Sok lo."

"Lo bawa hape gak Doyoung?"

"Bawalah, no hape no life."

"Kenapa gak lo hubungin mereka aja?" tanya Hyunsuk tak habis pikir. Doyoung menatap pemuda itu bingung. "Emangnya mereka bawa?"

"Ya coba dulu lah bodoh!"

"Lo bodoh-bodohin gue sekali lagi, gue hancurin nih hape!" ancam Doyoung tampak main-main.

"Ya udah hancurin aja! Nanti hidup kita sama-sama hancur!" balas Hyunsuk tak takut sekaligus dramatis.

"Gaklah, sayang hape gue mahal. Cicilan belum lunas." Doyoung memeluk ponselnya.

"Menurut gue Jaehyuk bawa, telepon aja," saran Hyunsuk dan Doyoung langsung menuruti. Membuat Hyunsuk terheran-heran, tumben sekali.

"Hallo?"

"Gue di mini market sama Kak Hyunsuk. Tolong jemput."

"Lo pikir gue supir l—"

"Tolong ya karena pangeran ini membawa banyak sempak dan makanan, jadi gak bisa lari-lari."













































































Entah bagaimana ceritanya, mereka semua berakhir berkumpul di rumah Hyunsuk. Katanya sih paling aman karena Hyunsuk tinggal sendiri dan rumahnya agak menyendiri gitu, dekat hutan, dan selalu dikunci rapat dengan Hyunsuk.

Jadi pasti tidak ada zombie, begitu teori Hyunsuk.

"Lo malah bawa sempak yang banyak, makanannya malah seumprit gini. Niat hidup gak sih lo?" Junkyu adalah yang pertama kali mengomel saat melihat isi keranjang yang dibawa oleh Hyunsuk dan Doyoung.

"Sempak itu juga penting. Bayangin lo gak ganti sempak setahun, pasti menjijikkan banget kan?" balas Doyoung tak terima disalahkan.

"Masalahnya di rumah Kak Hyunsuk pun ada sempak!" kata Mashiho setuju. Ia kemudian menepuk mulutnya, sadar akan apa yang dirinya ucapkan.

Ia terlihat sok akrab ya...

Yoshi yang melihat itu tersenyum kemudian menepuk pundak Mashiho, seolah-olah berbicara bahwa itu tak apa-apa, teman boleh berpendapat kan?

"Udahlah, pusing gue." Hyunsuk merebahkan dirinya di sofa. "Enak banget kembali ke rumah."

"Kak Hyunsuk lo punya kotak obat gak?" tanya Yedam yang kemudian membantu Jihoon bersandar pada sofa sebelum Hyunsuk.

"Oh ada, kenapa—OH MY GOD JIHOON LO KENAPA?!"

Yah, apa sih yang kamu harapin dari reaksi Hyunsuk. Yedam sih langsung ngacir ke tempat yang tadi sempat ditunjuk oleh Hyunsuk.

"Gak sengaja ditabrak pengemudi tak bertanggung jawab," sindir Junkyu melirik Jaehyuk yang hanya diam saja termenung di meja makan tempat mereka kumpul.

Sweet Red | Treasure ✔Where stories live. Discover now