Momen 39 - Ketakutan yang Terjadi

79 12 1
                                    

Ami berjingjit, berusaha mengambil salah satu pakaian permintaan calon pembeli yang cukup tinggi tergantung di dinding toko. Pagi ini, toko memang dalam keadaan ramai. Dadang tidak sempat mengawasi Ami karena dia juga sibuk melayani yang lain.

Saat Ami berhasil mengambil pakaian itu, dia mengembuskan napas, disusul gerakkan mengusap dada. Sudah beberapa hari ini, dadanya semakin sesak. Napasnya juga terasa pendek-pendek. Ami yang mengaku baik-baik saja kepada Kelana nyatanya tidak seperti itu. Apalagi, pola makannya tak teratur. Beberapa kali, dia juga lupa meminum obat.

"Ini bajunya, Bu," kata Ami setelah diam beberapa menit. Dia berusaha tersenyum lebar meski sedang berusaha menahan badan yang kian melemas. "Ada lagi nggak, Bu?"

"Model pakaian yang mirip Kelana ada nggak, Bu?" tanya si pembeli. "Lagi hits tuh. Anak saya suka soalnya."

Mendengar nama itu, Ami menggeleng sambil terkekeh. Ada perasaan bangga saat mendengar nama Kelana. Akhir-akhir ini, Kelana memang jadi salah satu trendsetter untuk anak-anak muda. Termasuk soal pakaian yang sering dipakai Kelana di acara-acara televisi.

"Masa orangtuanya nggak nyediain model baju anaknya sih, Bu?" Si pembeli ikut terkekeh. "Kapan-kapan adain ya."

"Insya allah, Bu." Ami mengangguk-angguk.

Setelah ibu-ibu berkerudung selesai membeli pakaian, muncul lagi beberapa ibu yang datang.

"Bu, benar nggak sih berita yang beredar sekarang?" tanyanya.

"Berita apa, Bu?"

"Kelana itu anak Ibu, kan?"

Ami mengangguk.

"Coba lihat internet deh Bu. Viral itu di Tiktok," ucapnya lagi.

Ketimbang mengobrolkan pakaian, sepertinya ibu-ibu ini hanya ingin bergosip atau mencari kepastian dari mama Kelana langsung. Semenjak Kelana populer, nama toko ini memang ikut terangkat juga. Bukan hanya soal orang yang ingin membeli baju. Kadang ada orang yang datang hanya untuk mencari informasi, mewawancarai, bahkan sekadar aji mumpung, siapa tahu ada Kelana di toko dan bisa meminta foto.

Informasi dari orang-orang mirip entakkan yang lantas membuat Ami menegakkan badan. Dia mundur, kemudian duduk di kursi plastik. Dia membuka ponsel dengan niat mencari tahu.

"Teh." Dadang muncul. "Nggak usah dengerin kata orang. Nggak penting. Namanya juga artis yang sedang disorot, pasti ada gosip-gosip," kata Dadang. Dia yang memang sudah tahu gosip itu tidak buka suara dari tadi.

"Teteh harus tahu," ucap Ami.

"Jangan!" Dadang memilih mengambil HP Ami. "Mending Teteh istirahat aja. Dadang khawatir lihat Teteh. Beberapa hari ini, wajah Teteh pucat terus."

Belum sempat Ami membalas ucapan Dadang, tiba-tiba ada beberapa pemilik toko lain yang datang.

"Mbak Ami," ucap pemilik toko sebelah. "Dari tadi, saya penasaran mau nanya soal Kelana. Ini di Tiktok viral banget. Maaf kalau saya lancang. Emang bener Kelana jadi ...." Ucapan perempuan itu terhenti.

"Bilang aja, Bu. Kelana kenapa?" tanya Ami penasaran.

"Lihat deh, Mbak." Perempuan itu menunjukkan ponselnya setelah memutar sebuah berita dari salah satu akun Tiktok infotainment.

Mengalirkan berita Kelana dari A sampai Z dengan bahasa dilebih-lebihkan.

Melihat berita itu, Ami membeku sejenak, disusul detak jantung yang menyepat.

"Iya, nih. Masa sih Kelana begitu?" Yang lainnya ikut nimbrung.

Ami masih belum diberi kesempatan untuk menjawab karena selain pertanyaan dari pedagang lain, tokonya kedatangan beberapa wartawan dari arah kiri. Mereka membawa kamera, lantas datang dengan mengejutkan.

Glow Up Moment (Tamat)Where stories live. Discover now