Kobaran api cemburu

Start from the beginning
                                    

"Udah ngantuk tan?".

"Enggak ga, ini mau ngecek dokumen kantor dulu".

"Owalah yaudah tan dilanjut dulu kerjaannya".

"Iya, kamu pulang nanti aja ya".

"Siap tan".

"Oh iya dev, gue juga ke kamar dulu ya kaki gur masih sakit banget. Mau minum obat dulu".

"Lah bang". Ujar devina pasrah. Karena disana hanya tinggal dirga dan devina saja.

"Emmm, dev. Kita ngobrol di luar aja yuk".

"Mau ngobrol apa?". Jawab devina masih saja membuat emosi orang.

"Yaaa... apa gitu random kek". Dirga berusaha tidak membuat canggung suasana.

"Oh yaudah kalo gitu". Mereka berdua pun pergi teras depan rumah devina.

"Oh iya gimana kuliah lo?". Tanya dirga untuk memulai topik pembicaraan.

"Yaa gak gimana - gimana".

"Emm, wisuda lo kapan?".

"Gatau juga".

"Lo udah semester 7 ya? Atau 8?".

"7 sih".

"Ohhh". Dirga masih mencari topik pembicaraan agar tidak mati obrolan. Devina selalu pasif. Mau menjawab tapi tidak mau bertanya balik.

"Gimana keseharian lo saat ini?".

"Maksudnya?".

"Yaa selain kuliah lo sibuk ngapain?".

"Sibuk rebahan".

Dirga tidak habis pikir dengan jawaban devina. Ingin saja dia menjambak rambut devina saat itu juga.

"La kalo lo sendiri?". Akhirnya devina mau bertanya balik ke dirga.

"Gue?".

"Iya lo. Mau siapa lagi?".

"Kalo gue sih gak gimana - gimana. Sekarang juga udah menetap disini".

"Emm.. lo udah merried kan?".

"Ha? Maksud lo dev?".

"Lo udah nikah kan?".

"Mana ada".

"Lah, la terus calon lo yang dulu namanya siapa tuh lupa gue. Kata lo 3 tahun lagi mau nikah".

"O iya gue lupa. Waktu di taman kota kita gak sengaja ketemu itu kan. Gue udah putus lama sama dia".

"Loh kenapa?".

"Dia selingkuh sama temen gue sendiri".

"Terus?".

"Ya gue putusin lah yakali gue pertahanin perempuan kek dia".

"Jadi lo gajadi nikah?".

"Enggak jadi devinaa".

"Ohh".

"Kenapa?". Tanya dirga kepada devina.

"Gapapa sih nanya aja. Gaboleh emang?".

"Boleh kok boleh. Mau nanya apa lagi?. Lagian dulu jaman sekolah kita juga jarang ngobrol kek gini".

"Iya juga".

"Elo sih, ngehindar mulu pas gue mau ngajakin ngobrol".

"Mana ada". Devina mulai canggung saat dirga mengingat masa - masa sekolah dulu.

"Padahal dulu gue mau PDKT sama lo".

"Hah?". Ujar devina terkejut tidak percaya dengan perkataan dirga baru saja.

EccedentesiastWhere stories live. Discover now