BAB 3: Mata Itu

40 6 4
                                    

BAB III: Mata Itu

Iringan musik jalanan semakin terdengar keras, pasar yang menjual berbagai macam barang itu semakin terlihat ramai. Anak-anak kecil tampak menari mengelilingi para pemain musik—sambil tertawa ria seolah tidak memiliki beban hidup apapun dalam dunia ini.

Para gadis terlihat memenuhi toko-toko pakaian dan perhiasan, seolah takut kehabisan benda berkilauan terbaru di sana.

Taburan bunga mawar tampak berterbangan terbawa angin hingga menimbulkan bau harum yang memanjakan indera penciuman semua orang di jalanan pasar. Tidak ada bau amis ikan, tidak ada sampah berserakan. Camelot memang kota impian, kota makmur yang terkenal akan kekayaan dan keramah-tamahannya.

Dikota ini semua orang tampak selalu terlihat bahagia dan saling bersuka ria. Karena kemakmuran inilah Perdana Menteri yang memiliki segudang gagasan untuk memajukan kerajaan selalu dipuja seakan memiliki derajat yang sama dengan sang Raja.

Meski ia tidak tinggal di Camelot, ia seolah membuat kota ini semakin indah di setiap waktunya. Untuk hal ini, Calandra pernah berpikir bahwa itu untuk dirinya. Namun, lagi-lagi ia harus berhenti bermimpi, karena jelas itu tidak mungkin bagi seorang ayah yang tidak peduli dan membuangnya seperti ini.

Akan lebih masuk akal jika ayahnya melakukan hal demikian karena, dikota ini ada Ibu tirinya—juga anak wanita itu yang terkenal jenius, hingga bisa menjadi seorang gubernur Camelot bahkan saat ia baru berusia 23 tahun, usia yang terlalu muda untuk seorang gubernur.

Mungkin seisi kota tidak ada yang mengenali Calandra. Puteri dari Perdana Menteri yang terkenal ke berbagai penjuru kerajaan, yang semua orang tahu hanyalah Perdana Menteri Alexander Mathewson memiliki puteri yang sudah kehilangan kewarasannya, semenjak kematian ibu dan menghilangnya sang kakak.

Isu murahan yang dipercayai semua orang hingga membuat mereka mengasihani Calandra, gadis yang bagaimana rupanya saja tidak mereka ketahui. Sebenarnya, Calandra tidak terlalu peduli dengan semua isu itu. Namun, hal yang membuat Calandra berang semata karena ayahnya sendirilah yang menyebarkan isu tersebut—membuat dirinya seolah menjadi gadis gila yang terbuang.

Belum lagi siksaan dari sang ibu tiri dan anaknya yang mempermainkan Calandra sesuka hati. Jelas-jelas diketahui sang ayah. Namun ia seolah membisu dan malah menikmati kepedihan Calandra, putrinya sendiri.

Memikirkan hal menjengkelkan tersebut membuat Calandra tersandung hingga hampir terjatuh sampai seseorang menarik pinggangnya.

Berbisik pelan agar tidak ada yang bisa mendengar. "Selalu ceroboh seperti biasanya Call". Calandra mengenali suara itu dan langsung menghempaskan kuat lengan di pinggangnya.

Beberapa orang mulai mengelilingi dan memperhatikan mereka sambil berbisik. Banyak diantaranya mengagumi ketampanan pria itu, banyak juga yang memuja hati baik pria itu. Oh dan Calandra sama sekali tidak berguna berdiri disana.

Pria itu tampak tersenyum manis seolah tengah mempertontonkan akting menawannya. "Hati-hati nona, anda bisa terjatuh" Calandra balas tersenyum seolah tidak mau mendapat cibiran jika mengabaikan pria dihadapannya.

Membungkuk hormat Calandra berbicara cukup lembut. "Tentu, terima kasih tuan Hanniel Quinshawna" pria itu kembali tersenyum dan mulai berjalan melewati Calandra diikuti beberapa bawahannya.

Calandra kembali berjalan "Gubernur Hanniel Quinshawna, aktingnya semakin baik" Calandra merasa lengan nya ditarik oleh orang yang jelas di kenalinya.

Raut wajahnya terlihat ketakutan dengan alis yang mulai berkerut risau, mungkin jika Calandra mendekatkan telinganya pada dada Shelly, Calandra sudah memastikan akan dapat mendengar gemuruh jantung gadis yang sudah seperti kakaknya sendiri itu. "Bagaimana ini? Dia melihatmu kan? Ahhh mati kita" Calandra sedikit mengelus pelan lengan sahabatnya. "Tenanglah, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan menindasku hanya demi melapor pada ibunya" Calandra berhasil membuat raut wajah di hadapannya mulai sedikit terlihat tenang.

The Newland: Kisah Tanah SihirNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ