BAB 2: Diary

51 14 0
                                    

BAB II: Diary

Tahun 21, Camelot

Membosankan, di usiaku yang ke-19 ini tampaknya kata itu tidak akan berguna lagi bagiku—tentu setelah aku tau semuanya. Mungkin aku yang pertama menulis buku harian ini, meski bukan aku yang pertama memulainya. Selanjutnya akan lebih banyak lagi yang menulis.

Menjelaskan keajaiban, menyelesaikan permainan. Astaga aku tidak sabar untuk bermain. Ini pasti akan begitu menyenangkan, bagaimana tidak? Permainan penuh keajaiban ini akan segera dimulai.

Dan aku, pasti keluar menjadi pemenang.

Ella Sthepa

*          *          *

Tahun 22, Camelot

Aku kembali, syukurlah. Aku memang tidak memenangkan permainan tapi seseorang membantuku kembali.

Rasanya Newland tidak seindah yang dibayangkan tapi aku senang pernah datang ke tempat itu. Tempat yang sangat mustahil kembali tanpa kemenangan yang didapat.

Alkonost, makhluk kepercayaan kaum Slavia itu ternyata ada. Dia begitu cantik sekaligus berbahaya. Tapi aku senang bisa melihatnya, aku tidak akan melupakan saat-saat dimana suara indahnya berhasil melakukan hal penuh keajaiban pada seorang pria. Aku sedikit penasaran dengan nasib pria malang itu.

Dziwozana, entah lah aku paling takut pada mereka. Itu karena sihir mereka begitu mengerikan. Tapi, Echidna juga berbahaya. Satu hal yang perlu kuingatkan pada kalian keturunanku, jangan pernah percaya pada siapapun terutama nenek tua berjubah ruby dengan mata senada.

Oh dan kalian jangan pernah masuk ke dalam gua yang terlihat berkilauan sekaligus kelam. Sulit menjelaskan seperti apa gua itu karena ia berubah sesuai dengan apa yang paling kita inginkan, memang memikat namun gua itu mematikan. Aku sungguh menyesal memasukinya, ada sesuatu yang begitu menakutkan di dalamnya. Jika bukan karena dia, aku tidak akan mungkin bisa kembali.

Aku rasa, aku ingin kembali ke sana.

Aku ingin kembali masuk dunia itu.

Meski jika aku kembali, sudah dipastikan aku tak akan selamat.

Newland, negeri sihir itu menyerap semuanya. Semua untuk, ah aku pikir aku tidak boleh mengatakannya...

Ella Sthepa

*          *          *

Tahun 31, Camelot

Undangannya kembali tiba, aku pikir aku hanya bisa masuk saat usiaku 19 tahun. Karena apa aku kembali mendapatkannya aku juga tidak tau tapi tampaknya aku akan menikmati permainan kali ini.

Aku ingin kembali bertemu Sphinx, aku ingin kembali melihat onocentaur yang begitu bersahabat, tapi aku berharap dalam permainan ini aku tidak perlu bertemu Siren atau Succubus apalagi kalau bertemu Hidra dan Arachne.

Permainan kali ini aku harus memenangkannya untuk mendapatkan hadiah itu, 11 tahun lagi Iriana Mathewson gadis kecilku mungkin akan ikut bermain.

Saat kau masuk, kau akan terjerat—terhanyut permainan tidak nyata sekaligus nyata. Membingungkan juga dapat menjerumuskan. Pastikan dirimu untuk tidak terseret hingga terpikat.

Petunjuk-petunjuk gila yang mungkin akan menuntunmu pada hal kotor, namun percayalah semua itu tergantung hatimu. Saat hatimu sekelam malam maka kau akan mendapatkan petunjuk penuh kegelapan, namun saat hatimu seterang rembulan petunjuk mu juga akan demikian.

The Newland: Kisah Tanah SihirWhere stories live. Discover now