51 Is it Die?

8.5K 991 158
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya? Ada yg kangen sama Shailene dan Fabian??

Siapa yg siap buat chapter ini??

Sesuai janji Author sebelumnya kalo up kali ini Author bakalan kasih double up nih. Siapa yg mauu??

Kalo mau ayo dong malam ini sampe 500 vote Author langsung up lagi saat itu juga.

Ok kita langsung mulai aja. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Perlahan tapi pasti Shailene membuka kedua matanya dan menemukan langit-langit kamarnya seperti biasa. Kenapa ia bisa ada di sini? Bukankah tadi ia ada di rumah Fabian? Dan ia sedang membicarakan sesuatu tentang..... Hmm kenapa ia tidak ingat apa yang dibicarakannya dengan Fabian? Shailene merasa sangat aneh. Apa sekarang dunia novel ini sudah mulai menunjukkan keajaibannya? Entahlah.

***

Shailene tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya. Semenjak dirinya terbangun di kamarnya 3 hari yang lalu membuatnya merasakan ada yang hilang di memorinya. Tapi ia sama sekali tidak mengingatnya.

"Sha!" panggil Kiki yang tampak berlari mengejar Shailene yang sedang berjalan menuju kelasnya.

"Kiki? Ngapain lo lari-lari?" heran Shailene melihat Kiki yang menghampirinya dengan tampang sangat senang.

"Sha ternyata nggak salah emang minta bantuan sama Fabian! Buktinya tugas yang dikasih papa itu sukses banget!" ujar Kiki tampak antusias.

"Beneran? Bagus dong, selamat loo nggak dimarahin sama papanya." balas Shailene tampak senang.

"Ini semua berkat Fabian Sha. Nggak nyangka banget ya Fabian itu pinter di segala bidang. IPA, IPS, Olahraga, musik, bahkan bisnis pun dia tau. hebat banget pacar kamu Sha. Kamu pasti bangga banget kan jadi pacarnya Fabi." ucap Kiki tak henti-hentinya memuji Fabian.

"Hehehe iya nih. Beruntung banget gue bisa punya pacar se-multitalent dia. Gue juga heran kok bisa ya dia tu hebat banget dunia bisnis. Padahal kan dia masih anak SMA." balas Shailene menimpali.

"Itu namanya orang pinter nggak nanggung-nanggung Sha. Pasti masa depannya bakal cerah banget. Dan kamu yang jadi istrinya bisa santai deh punya suami pekerja keras." gurau Kiki.

"Hahaha bisa aja lo Ki. Gue tanpa dia kerja keras juga bakal tetep hidup enak sih." Shailene tertawa geli.

"Iyalah, anak tunggalnya Julian Mashard. Nggak mungkin jadi orang miskin sampe 7 turunan." balas Kiki.

Mereka tertawa sembari beranjak menuju kelas. Namun ada perasaan mengganjal di benak Shailene ketika mendengar tentang kehebatan Fabian di dunia bisnis. Seperti ia pernah memikirkan tentang hal yang sama sebelumnya.

[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin membaca versi lengkapnya bisa ikut PO di bulan januari 2024 besok. Kalo udah gak sabar bisa baca lewat eBook di Google Playbook dengan judul yg sama atau bisa klik link yg ada di bio profil. Terimakasih]

Saving The Male Lead (COMPLETED)Where stories live. Discover now