4 Fabian 2

32.4K 4.3K 328
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my storyyy!!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*
*
*

"WHAT!!!, jadi ini Fabian???" teriak Shailene heboh.

"OMG, iya ini Fabian," gumam Shailene sambil melihat-lihat lagi postingan di instagramnya.

"Jadi ini Fabian, dan gue tadi gak ngenalin dia waktu di mini market, mana gue ngomongnya pake lo gue lagi, segala minta nomor HP lagi, pasti dia mikir aneh-aneh ni" rutuk Shailene sambil menoyor kepalanya sendiri. Maskernya sudah berantakan sejak tadi karena kehebohannya.

"Omg, Fabian kan tadi bayarin belanjaan gue, padahal kan dia gak suka sama gue, tapi dia ngelakuin itu biar gue gak malu, so sweet banget siih..." Shailene mulai berbunga-bunga memikirkan Fabian.

"Eh tadi bukannya belanjaan gue lima ratus ribuan ya, itu kan banyak banget, Fabian kan orang miskin, aduuuh bego bego begooooo....!!!, dia pasti dapetin duit itu susah banget, dan dia habisin duit itu cuma buat bayarin belanjaan gue, mana nolak diganti lagi, Shasa lo bego banget sihh. Lo kan mau buat hidup Fabian bahagia, kenapa malah jadi nyusahin dia sih," rutuk Shailene lagi sambil menendang-nendang udara.

"Duh gue harus ganti duitnya Fabian nih, manatau itu jatah dia buat beli beras sama sayuran, kalo duitnya gak diganti, dia mau makan apa dong," pikir Shailene sambil memikirkan cara untuk mengganti uang Fabian.

"Ah gue punya ide!, gimana kalo gue belanjain aja dia segala keperluan dapur, terus gue anterin ke rumahnya, biar dia ngerasa gak segan nerima duit gue, bener... kasih barang lebih bagus, oke oke, besok gue belanja deh," Shailene memutuskan untuk membelikan Fabian sembako dan mulai membersihkan dirinya sendiri.

***

Shailene sedang berada di dalam mobilnya sambil celingak celinguk melihat jalanan di depannya.

"Duh, kenapa gue pake gak inget segala sih rumahnya Fabian, ini badan kan badannya Shailene, masa gak ada ingatan apapun sih, kan gue jadi susah nih. Ni map kok jalannya gak jelas banget, gue mesti lewat jalan yang mana sih ini," bingung Shailene sambil menggerutu.

Shailene yang tidak tahu dimana alamat rumah Fabian berakhir menggunakan GPS melalui aplikasi pesan mereka. Tapi pada dasarnya Shailene itu memang buta arah, jadi ia bingung mengikuti jalanan di depannya yang banyak sekali belokan. Bukannya ia yang terlalu bodoh, kalau saja jalannya hanya lurus maka ia pasti bisa mengikutinya, tapi lokasi rumah Fabian berada di komplek perumahan yang jalannya berkelok-kelok.

Shailene berhenti di depan rumah sederhana yang kecil dan bersih.

"Apa ini rumahnya ya?, kalo dari titiknya sih harusnya di sini, gak mungkin kan gubuk jelek itu?, apalagi rumah gedong di sebelahnya," monolog Shailene sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobilnya.

"Tu belanjaan gue keluarin sekarang atau nanti aja ya?, ah sekarang aja deh, bodo amat yang katanya cowok gentle itu yang bawa barang, kalo cerita yang jadi ceweknya gue sih mana mau Fabian bawain barang gue, gue kan harus bikin imej cewek strong," gumam Shailene lagi.

Shailene mulai membuka bagasi mobilnya dan mengeluarkan belanjaan yang dibelinya. Lalu mengangkat barang-barang itu ke depan rumah yang diduga rumah Fabian itu, mulai dari kantung sayuran, telur, kantung belanjaan bumbu-bumbu, hingga beras ia angkat sendiri.

"Wah, kalo gini caranya sih tangan gue bakal berotot nih. Duh gak boleh ada urat menonjol di tangan gue, ntar gak cantik lagi," kesal Shailene karena belanjaannya berat-berat semua.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Where stories live. Discover now