11 Maaf

24.3K 3.2K 538
                                    

Hey Guys!!! Welcome back to my storyy!!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*

*

*

"Makasih, makasih banyak Fabian," ucap Vania dengan senyum merekah di wajahnya.

Fabian hanya menganggukkan kepalanya acuh tak acuh.

"Pacar lo tuh," ucap sebuah suara membuat Fabian dan Vania menoleh ke sumber suara.

Shailene ada di sana bersama ke-4 temannya sedang menatap ke arah mereka berdua dengan tatapan yang sangat tajam.

"Tapi kok kayaknya dia punya cewek lagi sih Sha," ucap Rio yang sudah mengeluarkan suaranya sejak tadi.

Fabian menegakkan tubuhnya yang sejak tadi menyender. Ia menghadapkan tubuhnya ke arah Shailene dan menatapnya lekat. Namun yang ditatap tidak menatapnya balik seperti biasa, justru menatap perempuan yang ada di sampingnya. Entah kenapa ia merasa sedikit, kecewa?.

Shailene menatap pemandangan di depannya dengan tangan bersedekap di depan dadanya. Ia mendatarkan ekspresinya. Dilihatnya Vania yang berdiri di samping Fabian. Ia bukannya tidak melihat apa yang dilakukan oleh Vania dan Fabian sebelumnya. Tentu saja adegan dalam novel dimana keduanya tampak berbincang santai setelah pertemuan pertama mereka.

Shailene melirik ke arah teman-temannya yang masih berdiri di sampingnya.

"Gue gak jadi ke kantin, kalian aja," ucap Shailene santai.

"Lah kenapa?, mau nyamperin pacar lo?, tuh dia lagi sama cewek lain," ucapan Rio benar-benar terdengar menyebalkan di telinga Shailene.

"Berisik lo," balas Shailene jutek.

Rio langsung menutup mulutnya yang bak ember bocor itu. Ia menatap teman-temannya yang menatapnya dengan tatapan tajam seakan menyuruhnya untuk diam. Ia hanya menghela nafas pasrah. Lagipula ia juga tidak mengerti mengapa siswa bebas seperti dia bisa berteman dengan anak pintar, cengeng, populer dan paling aneh lagi anak culun.

"Kami duluan," ucap Aji dan berjalan pergi memasuki kantin.

"Ki, gue nitip nasi goreng 2 porsi tapi dijadiin 1 porsi yah, sama air mineral 1 botol, jangan lupa pipetnya," ucap Shailene membuat Kiki menghentikan langkahnya.

"Oke Sha, tungguin ya," balas Kiki lalu memasuki kantin menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu memasuki kantin.

Shailene menatap Vania yang sejak tadi masih berdiri di samping Fabian tanpa ada niatan untuk pergi dari sana.

"Ngapain masih di sini?" sinis Shailene pada Vania.

Vania yang ditatap pun tergagap. Lalu ia menatap Fabian yang tidak terpengaruh, sejak tadi cowok itu hanya memandang lurus Shailene.

"A-aku ada urusan sama Fabian," jawab Vania gugup.

Shailene menaikkan sedikit sudut bibirnya mendengar ucapan Vania. Ada urusan katanya?, wah hari pertama datang saja dia sudah bisa punya urusan dengan Fabian. Benar-benar berjodoh sekali. Tapi Shailene tentu saja tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Urusan? sama cowok gue?" sinis Shailene.

Vania melebarkan matanya mendengarkan ucapan Shailene. Jadi Fabian ini adalah pacar Shailene?.

"A-aku..," Vania tergagap menjawab pertanyaan Shailene.

"Lo ini emang gak ada otak ya, kerjaannya cuman cari muka doang," Shailene menatapnya datar.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang