12. Pulang

579 89 10
                                    

"Li ini masih terlalu pagi. Kamu juga belum sarapan," Jennie menggandeng lengan Lisa guna membantunya untuk menuruni tangga. Ia bahkan baru bangun dan Lisa sudah keluar dari kamarnya dengan wajah yang sudah fresh.

"Gue buru-buru."

"Buru-buru mau sekolah? Kan aku udah bilang---"

"Gue absen."

"Terus kenapa buru-buru?

"Ada hal penting."

"Lisa? Mau ke mana? Sarapan dulu yuk!" Minho menghampiri Lisa dan Jennie yang sudah berada di depan pintu keluar. Ia sudah siap dengan pakaian formalnya.

Lisa tersenyum tipis. Ia sebisa mungkin bersikap sopan pada Minho. "Maaf om. Saya harus segera pulang."

"Yaudah bentar."

Minho mengambil ponsel pintar di sakunya lalu mendial nomor seseorang. Tak butuh waktu lama, panggilannya sudah terangkat. "Bi tolong bungkusin semua menu hari ini buat Lisa ya."

Mendengar itu, Lisa langsung menggeleng. "Gak usah om."

"Lisa kamu suka apa?" Tanpa menghiraukan penolakan Lisa, Minho justru bertanya hal lain.

Lisa sedikit menghela nafas. Ia ingin bersikeras menolak tapi rasanya seperti kurang sopan.

"Apa pun selain sayuran nightshade om."

"Semuanya kecuali sayuran nightshade ya bi. Kalo udah selesai tolong bawa ke depan sekalian sama susu coklat hangat. Makasih bi."

Minho menutup panggilannya lalu menyuruh Jennie untuk membawa Lisa duduk di sofa. "Tunggu bentar ya. Gak bakal lama kok. Kenapa buru-buru pulang sih? Kita kan masih pingin ngerawat kamu."

"Ada urusan mendadak om."

"Oke. Pulangnya dianter supir om ya?"

"Sama Jennie juga." Jennie mengacungkan tangan kananya sambil menampilkan senyum pepsodentnya.

Minho otomatis ikut tersenyum dengan tingkah anaknya. "Kamu juga harus bed rest sayang."

"Saya di jemput teman om," ujar Lisa.

"Yahhh."

"Oke. Btw kamu alergi sayuran itu?"

"Iya om."

"Saya juga alergi sayuran itu."

Lisa menimpali ucapan Adrean dengan anggukan kecil. Ia bingung harus merespons bagaimana. Ia tak pandai berbasa-basi. Untungnya tak lama setelah itu dua orang bibi datang. Yang satu membawa satu rantang besar sementara satunya membawa segelas susu coklat hangat di atas nampan.

"Ini sudah siap. Susu coklatnya minum dulu."

Lisa tersenyum tipis lalu mengangguk. Ia langsung meminum habis susu coklatnya. Sepertinya ia memang tak pernah bisa menolak minuman favoritnya ini.

"Lisa kamu udah mau pulang?" Jennifer muncul saat Lisa hendak menyalami Adrean. Alhasil ia urung menyalami Adrean dan lebih memilih merespons Jennifer.

"Iya tante."

"Makasih ya udah nolongin Jennie." Jennifer memeluk Lisa sebentar sambil menepuk-nepuk punggungnya.

"Sama-sama, tante. Yaudah Lisa pulang dulu ya."

"Jennie anter Lisa ke depan ya."

"Oke."

Setelah Lisa dan Jennie keluar, Jennifer menarik Minho menuju ruang kerjanya dam langsung mengunci pintu.

I Hate HospitalsWhere stories live. Discover now