Bab 19

2K 220 5
                                    

Ketegangan terjadi begitu Freen melihat Jim didepan matanya, dia melihat ke arah Heng dan bertanya "ini pacar lo?"

Heng mengangguk walau tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi antara Freen dan juga Jim.

"Gue ga nyangka lo bisa pacaran sama orang kaya Jim"

"Maksud lo apa?" Heng mulai terpancing emosinya karena merasa Freen merendahkan pacarnya, "harusnya lo dukung gue kan? Gue sahabat lo"

Freen tersenyum miring "gue selalu dukung lo Heng, TAPI ENGGA KALO LO PACARAN SAMA JIM!"

Jim melihat keduanya dengan tersenyum tipis, memang inilah yang dia rencanakan. Dia selalu berpikir untuk memisahkan Heng dan juga Freen karena secara pribadi Freen begitu bagai benalu dihidupnya Jim.

Becky yang melihat itu berdiri dari duduknya mencoba menenangkan Freen yang mulai tidak terkendali.

"Hei sayang" Becky mengenggam tangan Freen cukup erat hingga Freen berbalik ke arahnya.
"Tenang yaa" Lanjut Becky lagi. Freen yang awalnya begitu meledak ledak kini mulai tenang, dia duduk dan melihat Jim juga duduk dihadapannya.

Heng juga begitu dia menenangkan dirinya lalu menghembuskan nafasnya pelan. Dia ga akan rela jika persahabatannya hancur karena salah paham seperti ini.

"Ada apa sebenarnya?"
.
.
.

Jim POV

Aku tidak kaget lagi melihat Freen disini memang sejak awal aku juga mengetahui bahwa Heng -pacar tampanku- ini bersahabat dengan Freen.

Dulu sejak pertama kali melihat Heng aku jatuh cinta padanya, dengan sengaja aku menabrakkan diri dengannya agar mendapatkan perhatian.
Sejak saat itu kita mulai dekat, sering berkirim pesan, kabar dan sesekali keluar bersama. Hingga perasaan itu tumbuh dengan sendiri.

Pertama kali Heng bercerita tentang Freen adalah ketika kita -aku dan Heng- keluar untuk kedua kalinya.

Dia bercerita bahwa dulu cintanya ditolak oleh sahabatnya sendiri , lalu sampai sekarang dia belum bisa melupakannya. Saat itu hatiku patah, aku sakit tapi masih bisa mendengarkan apa yang dia ceritakan

'Orangnya random tapi begitu menarik, sefrekuensi, agak kasar tapi jika berpakaian seperti perempuan dia begitu sangat cantik. Namanya Freen, dia masuk kampus yang sama dengan kamu'

Sejak saat itu aku mencari orang bernama Freen yang ternyata tidak lebih dari seorang culun yang memakai kacamata. Setiap kali melihatnya aku ingin marah karena dirinya aku dan Heng tidak bisa langsung berpacaran. Itu membuatku sebal.

Lalu aku mengajak teman temanku untuk memberi pelajaran terhadap Freen sebagai bentuk peringatan agar tidak lagi mendekati Heng. Tapi kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. Aku tidak bisa jika tidak menghajar wajah lucunnya itu.

Hingga Noe salah satu temanku menemukan bahwa Freen dulu adalah seorang yang bisa bertinju. Awalnya aku tidak percaya karena Freen sama sekali tidak pernah membalasku atau teman temanku. Tapi sejak kade masuk rumah sakit dan dia bilang bahwa Freen lah yang memukulinya, aku berusaha untuk mempercayainya, maka dari itu aku membawa 5 pria besar ke kampus untuk menghajar Freen dan hebatnya Freen masih hidup sampai saat ini.

Aku melihat Seorang wanita disampingnya, wajah bule itu tidak asing lagi . Adik tingkatan yang selalu berada diperpustakaan kampus. Dia sangat cantik dan kenapa dia mau bersama Freen? Apa dia buta?

"Ada apa sebenarnya" Aku melihat Heng yang bertanya kepada Freen, lalu tanpa sengaja pandanganku dan Freen beradu kusinggungkan senyum tipis padanya. Aku jamin Heng akan selalu mempercayaiku.

"Lo ga tau , Jim ini jahat dikampus, suka semena mena sama orang, dia mukulin gue sampe babak belur" Jawab Freen lantang. Heng melihat ke arahnya, ku berikan tatapan sedih.

Dear B  (End)Where stories live. Discover now