Bab 10

2.7K 272 10
                                    

Enjoyy

Aku si menyarankan untuk membaca ini setelah magrib yaa ahahahah

====================

Sudah seminggu sejak kejadian Freen mengajak Becky untuk berkencan dengannya dan sudah seminggu juga Freen tidak mendapatkan jawaban dari Becky.

Freen tau ini terlalu mendadak apalagi mereka memang hanya seorang anak bos dan karyawannya. Tapi entahlah Freen merasakan getaran yang membuat dia nyaman begitu dengan Becky , perasaan yang tidak dia dapat dari siapapun termasuk Irin yang sudah lama berteman dengannya.

"Bu, aku mau camp dong boleh ya?" Freen mengatakan itu saat mereka sedang makan malam.

"Kapan?"

"Mmm... Besok berangkat sore jadi pas sampe atas bisa liat sunset" Jawab Freen mantap.

Becky diam memperhatikan percakapan ibu dan anak ini.
"Becky gimana? Mau ikut sama Freen apa disini aja?" Ibu Freen melihat ke arah Becky sambil tersenyum.

"Mmm... Kayanya ..."

"Ikut dong buu, ya masa Freen ninggalin Becky disini. Lagi pula Becky suka sunrise makanya Freen mau camp" Potong Freen cepat, matanya beradu dengan mata Becky lalu tersenyum lebar seakan mengatakan 'kamu ga akan bisa nolak'.

Becky memutarkan matanya malas. saat itu lebih tepatnya seminggu yang lalu Becky menampar keras pipi Freen karena dia dengan lancang mencuri ciumannya. Apalagi tanpa basa basi langsung ngajak pacaran.

Jadi seminggu sekarang Freen mati matian untuk mencari perhatian Becky sampai akhirnya dia menemukan cara agar bisa berbicara dengan Becky berdua tanpa takut ibunya akan mendengar.

Keesokan harinya Freen dan Becky sudah siap dengan segala peralatan camp. Freen membawa tas besar karena dia tidak mau jika Becky harus membawa barang barang yang berat.

Sedangkan Becky membawa barang secukupnya dan persediaan makanan.

"Bu, Freen sama Becky pergi dulu yaa"

Ibu Freen mengangguk sambil tersenyum "hati hatii, jangan teledor, dan hati hati kamu bawa anak orang"

Freen tersenyum lebar lalu mengajak Becky menaiki motor yang sudah dia siapkan juga. Sepanjang perjalanan Becky diam karena dia tidak mau berteriak teriak yang sudah pasti Freen tidak akan mendengar suaranya dengan jelas.

20 menit berlalu sampailah Becky dan Freen ditempat tujuan.

"Kita harus naik lagi kalo mau ke tempat camp. Bisa kan?" Freen memarkirkan motornya dan menatap Becky.

"Lama ga?"

"Engga koo, paling 20 menit juga nyampe, atau kalo banyak istirahat 30 menit juga nyampe"

Becky mengangguk membenarkan tas gendongnya.

"Yodah yuk" Ajak Becky lagi.

Freen mengangguk dan berjalan didepan Becky. Hembusan angin sore menerbangkan rambut pendek Becky. Dingin tapi nyaman. Itu yang Becky rasakan.

Selama perjalanan menuju ke atas Freen tidak sekalipun melepaskan genggamannya ketangan Becky terlebih jalanan cukup terjal untuk pemula seperti Becky. Dia hanya takut Becky jatuh atau terluka.

"Deket lagi nyampe" Ujar Freen memberi semangat kepada Becky karena dia terlihat sangat kelelahan, keringat bercucuran didahi Becky. Freen menghentikan langkahnya di tanah datar lalu mengeluarkan sapu tangannya.

Dengan gerakan pelan Freen menghapus keringat yang berada diwajah Becky.

"Sorry yaa jadi keringetan gini, tapi tenang capenya kamu bakal terbayar pas nyampe ke atas, apalagi ini hampir mau malem. Kita bisa liat sunset begitu sampai diatas."

Dear B  (End)Where stories live. Discover now