08. Gue Suka Cokelat

2.5K 226 10
                                    

Yang Kiara syukuri dari hari Senin adalah, tak ada lagi acara maaf-maafan resmi dari atasan, sesama karyawan hanya mengucapkannya secara pribadi-pribadi. Begitu pun Kiara.

Ketika mereka mulai bekerja lagi, Indri tidak berhenti mengusap-ngusap rambutnya, lalu memamerkan kukunya, dan sebagainya hingga satu saat dia kesal pada Kiara.

"Liat cincin gue," protesnya.

Kiara melihatnya, "oh, bagus itu, beli?"

"Gue dilamar."

Kiara mengangkat alisnya antusias, "sama cowo lo yang udah pacaran dua tahun itu?"

Indri mengangguk semangat, "abis hari raya, gue langsung dilamar."

Mereka berpelukan, "congrats, semoga lancar terus sampai kakek-nenek."

Lalu sudah, Kiara kembali bekerja dan Indri sekarang mencari target baru untuk memamerkan cincinnya sementara Kiara lanjut merekap data-data part yang perlu di kembalikan ke vendor.

Pekerjaannya termasuk pekerjaan yang mudah, tapi terkadang Kiara harus memutar otak berjam-jam hanya untuk menemukan 200 benda bermasalah, kehilangan 10 motherboard, dan berbagai hal janggal lainnya. Kiara meyakini part yang hilang atau sengaja dilaporkan rusak telah dicuri oleh oknum-oknum tertentu.

Tidak mudah mencuri satu benda saja apalagi CCTV dipasang di setiap sudut lantai produksi, jadi ini melibatkan banyak pihak. Tapi, hari ini tidak ada masalah hanya butuh seharian memakai otak untuk menyusun laporan yang diberikan kepala warehouse.

Sampai istirahat makan siang tiba, Kiara mengantri bersama Edel dan Patricia, mereka menceritakan liburan mereka yang seru abis katanya dan Kiara tidak kalah bercerita ... dengan mengarang maksudnya.

"Kalau kemarin gue camping di Pengalengan."

Kiara enggak berbohong, Kiara meyakini bahwa dirinya sedang mengarang cerita, bedanya ini tidak dibukukan tapi disuarakan. Atau kadang, Kiara throwback menceritakan pengalamannya tapi dengan setting waktu baru-baru saja.

Patricia mengomentari bahwa camping itu ribet banget, lalu keluarganya pergi ke Taman Safari sementara Edel bilang dia pergi ke Yogyakarta.

Setelah itu mereka mendapat makan siang dan duduk di kursi bersamaan, mengobrol, julid bersama, dan sebagainya.

Kiara mengingat-ingat kenapa Kiara bisa dekat dengan Edel dan Patricia, itu terjadi karena dulu Kiara adalah anak baru, Kiara tidak mengerti apa-apa dan seringkali dimarahi Supevisor karena goblok banget. Bagaimana dulu enggak goblok kalau setiap hari adalah luka untuk Kiara, Kiara putus cinta setelah dia baru masuk kerja, dan tidak ada satu pun sel otaknya yang mampu fokus.

Jadi, Supervisor meminta Edel dan Patricia secara bergantian membantu Kiara ... setiap hari. Pertemanan mereka juga diawali dengan saling marah-marahan karena Kiara susah sekali diajari dan menolak untuk mendengarkan apa yang mereka ajarkan. Tapi, tetap saja sekarang mereka menjadi teman baik.

Setelah makan siang, touch up di toilet dan memakai parfum, Kiara kembali ke office untuk lanjut bekerja karena tampaknya semua orang sudah kembali ke office.

Baru saja Kiara menempelkan pantatnya di kursi, Kiara melihat Brendan melewat di depannya dan menyemangati semua orang.

"Untuk kalian di barisan depan," dia menunjuk semua orang, "semangat."

Ih—sisi Kiara yang sarkastik memasang tampang "ew"—dasar freak.

Kiara mencoba mengabaikannya tapi dia melihat Kiara dengan ekspresinya yang main-main.

"Kya, semangat," suaranya berbeda.

Kiara baru menyadari itu, saat sedang berdua saja, suaranya berbeda daripada saat dia menjadi moodbooster semua orang. Suara saat berdua lebih husky, sementara ini seperti tidak bersusah payah menjadi keren.

TemptingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang