05. Boba Kayaknya Enak, Bawain Dua

3.8K 245 35
                                    

Kiara terbangun pukul sebelas siang, dan mencari makanan yang ada di kulkasnya, tapi lalu perhatiannya teralih pada kantong plastik besar di meja wastafel.

Sesaat Kiara mengingt kapan terakhir dia ke supermarket tapi bayangan tadi malam mengisi kepalanya.

"Jancok," ucapnya dengan nada paling lembut dan elegan, Kiara belajar itu dari circle Lian, mereka kebanyakan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menghapal bahasa umpatan rasanya lebih mudah daripada menghapal rumus kimia.

Tapi kali ini, semuanya terasa jancok, apa yang telah Kiara lakukan?

Oh, cuma bercinta sama temen kerja doang.

Kiara berdecak, lalu mengambil makanan yang ternyata manis semua itu, Kiara memutuskan itu adalah hari cheat day-nya, dia butuh banyak asupan glukosa karena tubuhnya seperti melayang tanpa tenaga.

Bukan hanya itu, lutut dan pahanya terasa mengeras dan pegal, Kiara baru menyadarinya ketika berjalan kembali ke tempat tidur.

Wah, ini adalah hari terpegalnya selama berumur dua puluh dua.

Ponselnya berbunyi, Rika, sahabatnya sejak kecil yang tinggal dì apartment sebelah menelpon. Kiara mengangkatnya di dering kedua.

"Hmmm?" Kiara berujar.

"Puasa gak? Nanti sore bukber di Racha."

"Oke, sampe ketemu sore nanti."

"Lo lagi makan?"

"Enggak."

"Itu ngunyah-ngunyah."

"Ini latihan bukber."

"Anjir, gak jelas."

Kiara menutupnya dan lanjut memakan kukis yang sudah lama Kiara lupakan gimana mantep-nya rasa kukis.

Hari itu kegiatan Kiara membereskan kekacauan semalam, dimana bedcover telah turun dari ranjang, tisu dan pakaiannya berserakan, dan Kiara terpaksa mengepel lantai karena terasa lengket.

Lalu sorenya Kiara pergi ke Racha bersama Arika seperti rencana mereka.

Arika adalah sahabatnya yang tidak bisa Kiara tolak, hanya dengan dia Kiara mau keluar, selain dia selalu membayar billnya (prinsip Arika adalah orang yang mengajak berarti mentraktir, sayangnya sebelum Kiara mengajak, Arika selalu duluan) dia juga punya banyak cerita sehingga Kiara tidak perlu menghabiskan waktu untuk berbasa-basi, Arika lah yang akan mengisinya dengan semua celotehan dia tentang atasannya, pacarnya, protesnya pada politik, agama, dan opininya tentang Levi di Attack On Titan.

Sama seperti Kiara, Arika juga tidak mudik, mereka sepertinya sama-sama anak durjana, tapi Arika memiliki kakak yang tinggal di Bekasi, dan dengan senang hati dia mengajak Kiara untuk lebaran bersama.

Ya tentu saja ... lagipula cuma sebentar dan kakaknya Arika tidak tahu bahwa Kiara sering menangis.

Mereka akhirnya bukber dengan tenang, bedanya Arika lapar sekali sementara Kiara lapar pura-pura. Setelahnya seperti biasa mengambil selfie, membuatnya aesthetic, menge-post di Instagram, lalu pulang pukul delapan.

Hampir seperti hari libur yang sempurna.

Tidak, itu memang libur yang sempurna.

Kiara menjalani harinya seperti biasa, bedanya dia merasa lengkap dan lebih percaya diri.

Berkat Brendan. Atau berkat keahliannya.

Brendan ya....

Brendan mengirim chat tadi sore, memberitahukan bahwa lututnya lecet dan bahwa dia baru bangun tidur, Kiara hanya menjawab seadanya seperti:

TemptingWhere stories live. Discover now