07

12 5 0
                                    

Tak terasa telah seminggu ia bersekolah dibimayangkara ini.Sean sengaja mengatur strategi agar datang ke sekolah setelah upacara selesai.Karena apa,itu karena dia bukanlah murid teladan yang mendengarkan nasihat dengan seksama.Sean juga tidak pernah menyukai rangkaian acara yang diadakan disekolah seperti organisasi atau ekskul.

Sean mulai berangsur jalan menuju sekolahnya tapi lihatlah apa yang dilihatnya sekarang.Sekolahnya berantakan!
Kenapa semua peserta upacara pada tepar dan luka-luka.

Sean menyipitkan matanya,beberapa meter darinya terlihat adriel dkk sedang diserang oleh sekolompok manusia goblok.Wajah cowok-cowok itu juga sudah tidak steril lagi.Sean menghela nafas pelan,jika dibiarkan maka semua orang bisa terluka.Tunggu!sejak kapan dia mulai perduli.Dari kecil dirinya dilatih oleh paman mars agar tidak mengasihani orang lain apa pun yan terjadi.Tapi hari ini entah kenapa hatinya malah berkata sebaliknya.

Sean berlari masuk kelapangan sekolah dan meraih tongkat baseball yang tergeletak di lapangan tersebut.Sean mengayunkan kearah lawan dan menjatuhkan lawannya.Sean juga sangat lincah dan gesit dalam menangkis serangan yang datang.

Kelompok musuh

"Siapa dia?gerakannya sangat cepat!" Ucap seseorang yang merupakan pemimpin dari anggotanya.

"Tidak tau,sepertinya dia murid baru disini" Jawab anggotanya.

Tiba-tiba datang seorang anggotanya yang berlari terbirit-birit.

"Bos..bos..huh-huh,orang itu hampir membantai anggota kita semua!sebaiknya kita mundur dulu bos" Ucap anggota itu sambil ngos-ngosan.

"Aku benci diperintah!" Ucapnya kesal dan marah.

Kali ini dia mengeluarkan senjata api dan menargetkan adriel.Matanya telah membidik adriel yang merupakan musuh bebuyutannya sebagai sasarannya.Melihat lawannya sudah menodongkan pistol kearah adriel,sean segera berlari sekencang mungkin untuk menyelamatkan cowok itu.

"AWASS!!" pekik sean sambil berlari kearah adriel.

Dor!

"Ahhh!" Ringis sean yang yang mendapati dirinya jatuh ke pelukan adriel.Bahunya terasa panas karena ada peluru yang bersarang didalam sana.

"Sial!kenapa aku malah nolongin dia sih?"Kesal sean dalam hati.

" Lo!ngapain lo malah nolongin gw?ikut gw bahu lo berdarah!"Ucap adriel panik sambil menarik sean untuk berdiri.

"Minggir!gw bisa bangun sendiri,lagian cuman peluru kecil doang panik banget sih,lebay!" Ucap sean kasar dan berlalu pergi meninggalkan adriel dibelakangnya.

Merasa diabaikan adriel berjalan cepat dan langsung menyambar sean lalu menggendongnya ala bridal style.

"Ahhh..ap-apa yang kau lakukan?lepaskan dasar anak cucu pak mut!" Ucapnya sambil berontak memukul dada bidang milik adriel.

"Berhenti atau gw banting tubuh lo ke bawah?"Ancam adriel.

Sean berhenti memukul alasannya bukan karena dia takut dengan ancaman adriel tetapi karena tangannya mulai melemah.Sean dibawa menuju parkiran dan dimasukkan dalam mobil e-sport milik adriel.Sean tidak berbicara karena dia tahu tujuan adriel pasti rumah sakit.

Mobil itu mulai berjalan dengan adriel yang mengemudinya.

" Lo itu ya jadi cowok jangan gegabah dalam bertindak"Ucap adriel secara tiba-tiba seperti sedang memarahi sean.

"Berkelahi juga punya etika" Timpal adriel.

"Gw nggak punya etika sayangnya,jadi jangan bicarakan etika didepan gw" Sarkasnya dengan menatap adriel tajam.

black roseUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum