08

12 5 0
                                    

Dirimu ibaratkan buih dilautan yang perlahan menghilang_sean adreline

Setelah membawa sean ke rumah sakit dan mengambil peluru yang bersarang di bahunya,ternyata membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam.Adriel sebenarnya juga tidak menyangka kalau si sean yang kelihatan setengah cowok dan setengah cewek itu brutal dalam berkelahi bahkan ketika peluru bersarang ditubuhnya saja dia tampak biasa saja dan tidak seperti orang yang menahan sakit sama sekali.

adriel juga tampak senang didalam hatinya ketika cowok itu menyelamatkannya,entah kenapa rasa aneh ini muncul.

"Apa yang gw pikirkan!dia itu cowok riel!lo jangan sampai ngebelok setan,gw nggak mau bener-bener diejek turunan pak mut pokoknya!" Ucap adriel dalam hati sambil menunggu sean keluar dari ruangan khusus.

Ceklek..

Pintu pun akhirnya terbuka,sean entah kenapa seperti bekerja sama atau berterima kasih dengan sang dokter.Adriel terus melihat sean yang berjabat tangan dengan sang dokter dan memasang wajah full senyum.

"Ati gw kenapa lain banget sih rasanya!" Ucap adriel dalam hati.Adriel sempat melamun,tetapi lamunannya malah dibuyarkan oleh sean.

"Anter gw pulang!" Titahnya dengan tatapan malas.

Adriel tak bersuara,dia mengikuti langkah kaki sean berjalan hingga tibalah mereka berdua didepan mobil.Adriel membukakan pintu untuk sean,setelah sean masuk kedalam mobil,adriel pun menyusul duduk di kursi pengemudi.Ia mulai melajukan mobilnya.

"Emm..itu..hhh lukamy bag.."

"Sudah baik!" Jawab sean yang memotong ucapan adriel.

"Baguslah kalau begitu"

"Siapa orang yang menyerang sekolah norak kita?apakah dia lawan sekolah kita sejak lama?" Tanya sean secara tiba-tiba.Apakah kalian dengar?dia menyebut sekolahnya sekarang ini dengan sebutan"sekolah norak"?

"Ah sebenarnya tidak,awalnya hanya bermusuhan dengan anggota kami,dia mulai menjadi musuh disekolah kita gara-gara selalu menyerang murid" Di sekolah kita terus menerus dan satu persatu,sedikit dari mereka cedera parah.

"Kau melakukan apa sampai mereka membenci anak sekolah kita?" Tanya sean.

"Sudahlah jangan dibahas itu adalah masa lalu dan kau tidak berhak ikut campur.Dan gw bukanlah orang yang suka membalas budi apalagi kau yang menolong tadi" Ucapnya membalas pertanyaan sean.

"Biasa aja kali,gw jugak nggak butuh balas budi dari orang kayak lo" Timpal sean tidak mau kalah.

"Oh ya,yang ingin menargetkan lo tadi bisa gw tahu namanya?" Tanya sean.

Adriel ragu ingin menjawab,tapi memikirkan cowok ini nggak bakalan buat malasahkan kalo dia tahu namanya?

"Ryo"

Sean hanya mengangguk kecil

"Nama yang bagus" Gumamnya yang tidak didengar oleh adriel.

Setelah menit ke menit berlalu akhirnya mereka sampai kerumah sean.

"Wah anak orang kaya ternyata" Ucap adriel.

"Berisik!" Sahut sean yang keluar dari mobil begitu saja dan meninggalkan adriel tanpa sepatah kata terima kasih.

"Memang tidak punya etika ya" Gumamnya sambil tersenyum menutup jendela mobilnya.

☪☪☪☪☪

"

Ini tuan muda minumannya" Ucap seorang pelayan menyodorkan minumannya ke anak majikannya itu.

"Terima kasih bik" Ucap cowok yang memakai jaket hitam dan celana hitam.

"Sama- sama tuan muda" Setelah itu pelayan tersebut keluar dari ruangan cowok itu.Dia sedang menatap gambar seseorang yang berada dalam handphonenya.Gambar itu adalah hasil kiriman dari anak buahnya atas perintahnya.

"Cowok ini memiliki potensi tinggi,aku harus mendekatinya untuk mengajaknya bergabung di MR.leren!" Ucapnya sambil tersenyum miring.Ya,dia adalah ryo abraham MR.leren.Dia adalah keturunan yang dikenal karena kekayaan dan perusahaannya memiliki banyak cabang.Namun sayang,ryo lebih suka bersenang-senang,berkelahi,membuat masalah,sering dihukum dan banyak lagi kenakalan yang ia lakukan.

Tiba-tiba saat ia sedang mengetik sesuatu diponselnya,lelaki paruh baya itu masuk dengan tatapan yang tidak bersahabat itu.

"Ryo,kenapa sih kamu bandel banget jadi anak?papa hanya suruh kamu sekolah dan meraih prestasi yang bagus malah keseringan bolos!kamu pikir papa nggak tau sama apa yang kamu kerjakan selama ini.perbuatan kamu kalau ada yang tahu bisa rusak reputasi papa,ngerti nggak!" Marah papa ryo yang bernama kenan.

" Apa sih pa?kalau emang reputasi papa rusak hanya karena kenakalan aku,mudah aja,papa tinggal lepasin ryo!"Jawab anak itu tak kalah tinggi suaranya.

"Membantah lagi keluar kau dari rumah ini!" Ucap kenan dengan nafas yang memburu karena marah.

"...OKE!" Jawab ryo yang berjalan melalui papanya begitu saja tanpa menoleh sedikit pun.

Ryo segera mengemasi barang-barangnya dan langsung keluar dari rumah tersebut.Ia menstart motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi.Saat ini dia benar-benar marah dan muak karena keluarganya itu.

"Dasar orang tua haus akan kehormatan!"Ucapnya kesal.

Tanpa sadar manik matanya menangkap sosok cowok yang pernah dilihatnya kemarin.Cowok itu seperti sedang menunggu seseorang diluar pagarnya.Ryo berhenti sejenak dan memantau cowok itu.

" Entah kenapa cowok ini sedikit menarik!"

Beberapa menit kemudian datanglah pengantar barang yang menyerah barang pesanan cowok itu.Setelah kurir itu pergi cowok itu tampak melihat sekelilingnya,memastikan tidak ada orang.Ia tidak melihat ryo yang terlindung pohon pisang.

Sean membuka isi paketnya,di sana tampak sebuah boneka beruang yang kemudian dipeluknya.Wajahnya tampak senang dan melonjak kegirangan sambil tertawa.Melihat hal itu,sudut bibir ryo pun terangkat dan tersenyum senang.

"Kenapa malah nular senyumnya?" Tanyanya dalam hati.

Sean kemudian kembali ke rumahnya.Ryo hanya melihat punggung cowok yang tak diketahui namanya itu berjalan memasuki rumah nan besar dan megah itu.

"Semoga bertemu dihari kemudian" Gumamnya dan langsung pergi.

black roseWhere stories live. Discover now