02

21 5 1
                                    

      Setelah pengenalan selesai,murid-murid diizinkan berjalan-jalan dikawasan sekolah agar lebih mengenal sekolah yang katanya elit ini.Apanya padahal biasa saja menurut sean.Sean berjalan tak tentu arah,kakinya melangkah kemanapun ia mau.Tatapannya begitu kosong hingga tak sengaja menabrak seseorang yang tempramennya tidak baik.

"Maaf,aku tidak melihatmu" Ucap sean menatap wajah cowok yang super duper ganteng bukan main.Tapi,sudahlah lupakan saja,pikirkan bagaimana menghadapi orang yang tempramennya buruk ini.

"Apa kau tidak punya mata?buta?" Tanyanya yang pedas seperti cabe.

"Kan aku sudah meminta maaf padamu,kenapa malah memperbesar masalah?" Jawab sean.

Merasa tak terima karena ada orang yang berani melawannya,bahkan dia anak yang baru masuk pula.Siapa dia berani menentang dirinya.

"Kau tidak tahu aku siapa?cepat minta maaf sebelum kau menyesalinya" Ucapnya sedikit menekan agar cowok didepannya takut padanya.

"Aku tahu,kau ketua osis disekolah bimayangkara ini,kau badboy,brengsek,pemarah dan pengecut!" Jawab sean santai,tapi tidak dengan cowok ketos itu yang sibuk menghempas nafas kasar dan ingin melayangkan tinjunya yang tertahan karena cowok didepannya ini memanggilnya dengan nama rahasia miliknya.

"Benarkan itu kriteria dirimu elang.!" Ucap sean sambil menyeringai

"Tak perlu memukulku,karena aku lemah,bisa-bisa jika aku mati kau malah kesepian karena tidak ada orang yang memusuhimu seperti yang aku lakukan disekolah ini" Timpalnya lagi dan berlalu pergi.Disisi lain orang-orang berdecak kagum karena dia berani melawan orang yang dijuluki"setan gila".

                                  ☪☪☪

Sepulang sekolah sean mampir kesebuah pemakaman.Dia selalu seperti ini setiap hari untuk mengirim bunga kepemakaman.
Sean mengusap batu nisan yang telah usang itu,kemudian menciuminya.

"Ayah,ibu aku datang lagi.kalian tidak bosankan dengan kehadiranku setiap hari disini,aku melakukannya karena aku rindu kalian." Ucapnya pada dua kuburan yang berdempetan.Setelah mendo'akan sean kembali bangkit untuk pulang.

"Hari ini pasti lebih melelahkan menjalani hukuman lagi,yah pasrah saja" Ucapnya disalam hati

Setelah sampai dirumah,sean langsung naik kelantai dua menuju kamarnya untuk berganti pakaian lalu turun lagi keruangan pelatihan.Disana sean telah ditunggu seseorang yang berusia tiga puluhan lebih ,mengenai pakaian jas formal berwarna hitam.

"Push up 100 kali lalu menembak kepala sasaran dan memanah!" Titahnya yang diangguki oleh sean.

Sean mulai mengambil posisi push up yang benar dan nyaman lalu ia mulai berhitung

1.....

2.....

3....

99...

100..

Sean terkulai lemah karena kelelahan,energinya seperti habis terbuang dengan sia-sia.

"Lanjut tembakan sasaran" Ucap lelaki itu.

Sean mendengarkan perintah pelatihnya itu,tidak,lebih tepatnya dia adalah paman angkatnya.Danies velentyno.

Usai melakukan pelatihan yang berat,sean masuk kedalam kamar dan menuju meja riasnya.Dia membuka kotak kecil yang didalamnya terdapat sebuah kalung berlian gambar sayap.Kalung itu tampak cantik dan menawan,bahkan harganya sangat mahal sekali.Kalung ini dulu pernah sempat hilang,tapi untungnya kami dipertemukan lagi.Sean menciumi kalung itu dan memakainya.Ketika sean yang memakainya,kalung itu tampak indah dan menawan sekali.Didalam hidup sean hanya memiliki kalung itu sebagai petunjuk untuk dia menemukan orang tua kandungnya.Sean kemudian membuka laci,didalam sana ada kotak berukuran kecil yang terkunci.Sean membukanya,ternyata didalam sana sean melihat fotonya ketika masih menjadi perempuan.Sean rindu,tapi dia harus menjalani hidup dalam penyamaran dan karena hal penting dia harus mengubah jati dirinya menjadi sosok laki-laki.

black roseWhere stories live. Discover now