14. Lee datang

8 2 0
                                    

HAPPY READING!

Sudah lama tidak mendengar kabar tentang Lee. Laki-laki itu kini sedang melakukan rutinitas hariannya. Berada di sebuah hutan duduk bersila dan Kare yang sedang mengamatinya sembari berputar-putar.

"Nikmati alam ini." Kare terus mengulang kata yang sama membuat Lee benar-benar muak mendengarnya. Lee terus memejamkan matanya. Dia sudah berusaha fokus untuk merasakan sesuatu yang dimaksud oleh Kare. 

Lee terus menghirup udara segar yang ada di hutan tersebut sembari kakinya bersila. Kare mengeluarkan sesuatu dengan suara yang berisik membuat Lee merasa terganggu dengan suaranya. Kare tersenyum ketika melihat Lee tampak terganggu sendiri. 

Lee benar-benar tau suara dan aroma apa yang membuatnya tidak fokus. Kare tahu bahwa itu kelemahannya. Lee akhirnya tidak tahan dan membuka matanya berdiri dan mendekati Kare yang sedang mengunyah benda putih di sana. Kare tersenyum mengejek, karena dirinya berhasil membuat Lee gagal fokus dan akhirnya mendekati Kare yang sedang makan. 

"Ulangi lagi meditasimu." Kare menyuap pangsit yang terakhir dan mengunyahnya perlahan ketika Lee menatapnya dengan tatapan kelaparan. 

Lee mendengus sebal kemudian kembali ke tempatnya dan melakukan hal yang tadi dia lakukan. Meditasi yang membosankan. Lee mulai memejamkan matanya dan berjanji untuk tidak terganggu dengan suara maupun dengan aroma yang dibuat oleh Kare. 

Kare hanya diam memantau Lee yang sedang bermeditasi dengan tubuh tegak dan kaki yang disilangkan dengan sempurna. Punggungnya seolah memberikan kesan untuk tidak diganggu. Lee tersenyum, pada saat Lee lengah dirinya akan beraksi kembali. 

***

Nyatanya Kare berhasil untuk membuat Lee kehilangan fokus. Kare tahu semua hal tentang dirinya yang bahkan Lee tidak sadari. Seperti, fakta bahwa Lee tidak suka mendengar bunyi sumpit yang jatuh dan sebagainya. 

"Padahal aku hanya menutup mata, tapi kenapa selalu gagal?" Lee berteriak frustasi. Dia sangat tertekan dengan semua ini. Bisa gila dia lama-lama kalau terus bersemedi.

Kare hanya tertawa puas, karena berhasil menganggu konsentrasi Lee terus menerus.

"Hanya belum terbiasa, saja. Terus latihan maka kamu akan mempunyai konsentrasi yang bagus." Kare menepuk pundak Lee yang sudah tidak bersemangat karena kejadian barusan.

Lee mendengus kesal mendengarnya saat matahari sudah mulai tenggelam mereka membereskan barang bawaan mereka dan pergi dari sana.

Akhirnya mereka kembali ke tempat pelatihan sekaligus rumah mereka. Mereka disambut oleh master Fu dengan wajahnya yang khawatir. Lee dan Kare menaikkan alisnya secara bersamaan begitu terkejut melihat sang master yang biasanya berwajah dingin kini memberikan ekspresi yang berbeda.

"Salam master." Keduanya berbarengan berbicara dan memberikan salam hormat. Master Fu membalasnya kemudian menyampaikan kekhawatirannya.

"Seharusnya Kamalia dan Mon kembali ke sini setelah menyelesaikan tugas di desa Ikriman. Bisakah kalian menjemputnya? Sepertinya mereka ada masalah." Sang master mulai berbicara membuat Kare ikut terkejut mendengarnya.

"Sudah berapa hari, master?" tanya Kare memastikan kemudian master menunjukkan jari-jarinya, membuat Kare terkejut melihatnya.

"Apa sekarang sedang perjalanan pulang?" tanya Kare masih berpikiran positif agar sang master tidak khawatir.

"Untuk ke desa Ikriman dibutuhkan sekitar seharian penuh untuk sampai ke sana dan dipastikan untuk menyelesaikan tugas butuh waktu tiga hari an. Waktu lima hari kemungkinan mereka akan kembali besok." Kare melanjutkan ucapannya dan Lee hanya menatap sang master dan Kare bergantian karena dirinya tidak tahu apa yang dibahas sekarang.

"Aku sudah melihat nya. Mereka sedang dikepung oleh beberapa orang dan semuanya menggelap. Aku tau Kare, kamu belum lama pulang dari latihan tapi, teman-temanmu mungkin butuh bantuan. Bisa kah kalian ke sana?" Master Fu berbicara dengan agak kasar, nada bicaranya naik ke atas satu oktaf.

Kare yang mendengarkan penjelasan masternya mengangguk paham. "Aku akan ke sana bersama Lee." Kare memberikan salam hormat dan Lee yang mendengar namanya dipanggil jadi bingung.

"Apa? Kita mau ke mana?" tanya Lee setelah memberi hormat ke sang master dan pergi berlari menyusul Kare yang sudah pergi terlebih dahulu.

"Bawa pakaianmu dan bekal yang cukup. Kita akan melakukan perjalanan selama sehari. Aku tidak menerima keluhan, jadi tolong persiapkan dirimu sekarang." Kare menjelaskannya sembari mengeluarkan beberapa keperluan yang hendak dia bawa.

Akhirnya Lee setuju dan pergi ke kamarnya menyiapkan segala keperluannya di dalam tas ransel miliknya. Dirinya keluar dari kamar dan menemukan Kare sudah siap dengan mengisi sebotol air minum miliknya.

"Kita berangkat." Kare memasukkan botolnya ke dalam sisi samping tas ransel hijaunya dan memakaikan tasnya ke punggung.

Lee mengangguk dan mereka keluar dari rumah tersebut tanpa pamit kepada master Fu. Karena master Fu tidak ditemukan dimanapun.

"Oh iya, sebelumnya aku hendak mengapresiasi dirimu karena melakukan hal yang baik dan bisa beradaptasi dengan cepat. Kamu sudah ada di sini berapa lama?" tanya Kare memastikan sementara Lee jadi ikut berpikir, berapa hari dirinya sudah melakukan latihan dan mengenal mereka.

"Semingguan sepertinya, atau dua minggu." Lee akhirnya memberikan jawaban final yang membuat Kare mengangguk paham.

"Adaptasimu cepat, pantas saja kamu langsung diminta oleh master Owen dan ditunjuk sebagai legendaris ke-enam." Kare berkomentar membuat Lee jadi salah tingkah sendiri.

Lee kemudian menjawab perkataan Kare dengan ucapan terima kasih. "Sebenarnya aku tidak tahu mengapa tiba-tiba aku diminta untuk datang ke sini dan diangkat sebagai legendaris ke-enam." Lee berkomentar dan Kare yang mendengarkan ikut berpikir.

"Aku juga tidak tahu. Hanya master Fu dan master Owen yang tahu karena mereka yang memanggilmu ke sini." Kare memberikan jawaban sembari terus melangkahkan kakinya.

Lee berjalan di sebelahnya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Merasa salah tingkah karena tidak tahu harus menjawab apa.

"Bahkan setauku, kamu tidak hanya menjadi legendaris ke-enam saja melainkan sebagai seseorang yang dipilih oleh master Owen. Kamu tau, kehadiranmu membuat Kamalia kesal setengah mati." Kare memberikan sebuah fakta yang mengejutkan membuat Lee jadi terdiam seketika.

Apa ini alasan Kamalia selalu benci kepadanya?

"Kamalia adalah orang pertama yang tinggal di sini. Dia sudah menyerahkan seluruhnya di tempat ini. Jadi, saat kamu datang tanpa usaha apapun dan mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Dia jadi jengkel, dia merasa dunia ini tidak adil." Kare ternyata banyak bicara, Lee mendengarkannya dengan rasa bersalah.

Kare menjeda ceritanya kemudian melihat Lee yang tampak khawatir sekaligus merasa bersalah. "Tenang, Kamalia pasti tahu suatu saat nanti mengapa dirinya tidak dipilih oleh master Owen melainkan dirimu yang dipilih." Kare merangkul pundak Lee dengan semangat, memberikan kata-kata guna agar tidak membuat laki-laki itu kepikiran.

Lee tersenyum tipis, dirinya sendiri malah semakin kepikiran ketika mendengarkan hal tersebut. Sial.


***

Lanjut ? Yes or No ? 

Kungfu Boy | End, belum revisiWhere stories live. Discover now