Bab 14

22.7K 1.4K 11
                                    

Bab 14

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bab 14

.

.

.

Matanya terbuka saat mendengar bunyi alarm yang menurutnya sangat menggangu. Seingatnya ia tak menyetel alarm semalam.

Kriukkk

"Uhh." Ia mengusap perutnya yang berbunyi.

Matanya mengedar, dirinya masih disini... Kenapa ia ada disini? Omega itu menutup mata sebentar, berusaha mengingat apa yang terjadi pada dirinya.

Oh! Selimut ia tarik sampai menutupi wajah manisnya, kejadian kemarin kembali terputar di otaknya, ah sial! Ia benar-benar malu sekarang. Kenapa dirinya bisa mendesah— arghhh! Jangan ingatkan itu lagi!

Ngomong-ngomong dimana alpha itu sekarang? Apa dia meninggalkan omeganya lagi? Jika iya, Haechan berjanji tak akan mau lagi tinggal dengannya.

Janji!

Haechan turun dari kasur, kakinya melangkah menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang menurutnya sangat berantakan saat  melewati cermin.

Setelah beberapa menit akhirnya ia keluar dengan tubuh yang lebih segar tapi dengan perut yang masih tak berhenti berbunyi. Benar, ia baru ingat bahwa dirinya belum menerima asupan apapun sejak kemarin.

Hanya dua suap nasi yang masuk.

Kemarahan sesaat yang membuat dirinya tak bisa menikmati makanan lezat di restoran itu. Tapi jujur saja, ia tak menyangka Mark akan melakukan ciuman mendadak padanya, yang bahkan mampu membuat dirinya membalas ciuman itu.

Walaupun ada sedikit paksaan disana.

Ini baru awal, masih banyak yang akan ia lalui nanti. Haechan mengelus dadanya sabar, mari hadapi kehidupan sebenarnya.

Ceklek

Mendengar pintu dibuka, Haechan buru-buru masuk kembali kedalam kamar mandi. Kepalanya menyembul sedikit untuk melihat siapa pelaku pembuka pintu itu.

"Haechan?" Ucapnya saat melihat seseorang masuk kedalam kamar mandinya

Haechan yang melihat siapa orang itu langsung menarik seluruh tubuhnya lalu mengunci pintunya. "Iya?" Ucapnya dari dalam kamar mandi.

Mark tertawa kecil melihat itu "apa kau masih lama disana?"

"Emm... Iyaa!"

"Ada iga bakar dibawah, apa kau—

"Mau!"

"Ok, aku tunggu dibawah."

Terdengar suara langkah kaki menjauh, apa Mark sudah pergi? Haechan memegang dadanya, kenapa hanya berbicara mampu membuatnya tak berdaya?

fact [Markhyuck] ENDWhere stories live. Discover now