KVB 22 - KOLAM

Mulai dari awal
                                    

••••

Satu jam kemudian.

Tes.

Tes.

Tes.

Setetes demi tetes air dingin menyentuh pipi Zehan yang sedang tertidur membuat sang empunya mau tak mau membuka kedua matanya.

Hal pertama yang Zehan lihat yaitu sosok Heickal yang sedang berada di atas tubuhnya tanpa memakai baju dengan keadaan rambut yang masih basah.

Zehan yang masih berada diantara keadaan sadar dan tak sadar mendorong dada Heickal yang berada diatasnya

Namun Heickal tak terdorong sedikitpun. Ia malah semakin gencar mengganggu Zehan yang masih ingin tertidur dengan menempelkan rambutnya yang basah kearah kening Zehan

Zehan berdecak malas lalu ia mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang, memilih menyembunyikan wajahnya didalam bantal

"Mwaswih ngantwuk!!"

Heickal menyingkirkan bantal tersebut kemudian ia menjilati telinga Zehan untuk menggoda kekasihnya

"Ukhh?!.."

Zehan menggigit bibir bagian bawahnya merasakan rangsangan Heickal terhadap tubuhnya yang saat ini sudah terasa panas. Ia tersenyum miring lalu menyingkir dari bawah Heickal

Zehan dengan gerakan cepat mendorong tubuh Heickal hingga membuatnya berbaring diatas kasur kemudian ia mendudukkan tubuhnya diatas perut Heickal

"What do you want sir?" Zehan mendekatkan bibirnya pada telinga Heickal sembari meniup telinga kekasihnya itu

Heickal tersenyum dan menaikkan sebelah alisnya

"Cuddle? Kiss? Sex-"

Zehan langsung menutup mulut Heickal menggunakan tangannya dalam keadaan wajah yang memerah

"Why sexs?!"

Heickal menjilat tangan Zehan dan meletakkannya disamping pipi kanannya

"Why not sexs?"

Salah satu tangan Zehan mencengkram dada Heickal yang telanjang

"Kalau aku nggak mau?"

Heickal nampak sedang berfikir sebentar lalu menyeringai

"Aku punya gesper."

"Atau tali?"

Zehan menoleh kearah lemari kecil di depan walk in closet yang biasa digunakan untuk menyimpan gesper milik Heickal

"Punya kamu kan pendek"

"Aku ada gesper yang lebih panjang, mau?"

Zehan menunduk kemudian menampilkan tatapan tajamnya kearah wajah Heickal yang terlihat sedang ingin bermain main dengannya

"Kamu pikir aku takut?!"

Heickal tersenyum sembari meletakkan satu tangan diatas keningnya, tidakkah Zehan sadar bahwa ekspresi yang sedang ia tunjukkan bukanlah eskpresi yang menyeramkan melainkan menggemaskan?

Zehan mengerutkan kedua alisnya lalu ia spontan berpegangan pada bahu Heickal ketika pria tersebut dengan mudah mengubah posisinya menjadi duduk sembari bersandar pada bantal.

Zehan saat ini berada diatas pangkuan Heickal, tubuhnya meremang ketika kedua tangan kekar Heickal bertengger di pinggangnya

"Yaudah mau cuddle aja."

Heickal menarik tubuh Zehan agar semakin berdekatan dengannya. Ia memeluk tubuh kekasihnya dengan sangat erat sesekali menggesekkan kepalanya di dada Zehan

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang