tiga

33 36 53
                                    

"tuhan aku tak sekuat itu"

_Arafah Anantasya_

******

Hari ini adalah hari Rabu, hari di mana Affa harus melakukan pembelajaran olahraga, Disini Affa sedang berjalan-jalan riang menuju toilet, untuk menganti pakaian nya. Tak lupa senyuman yang tak pernah pudar dari bibir nya, Bahkan dia sekali-kali menyapa orang yang berpaspasan dengan dia.

Tidak senganja Affa bertemu dengan Malik. Malik itu merupakan sepupunya Al.Malik itu baik pinter,sholeh,pokonya Malik bisa terbilang anak baik, juga merupakan kesayangan nya para guru-guru, Malik juga merupakan ketua eskul musik. Berbeda dengan Al yang selalu membuat onar di sekolah.

"Fa, bisa bicara sebentar?" ucap Malik, yang sekarang sedang berpaspasan dengn nya. Affa melihat kesamping ternyata sudah ada key, dengan tidak pedulinya key, segera meninggalkan nya tanpa ada sepatah kata pun.

"Haa, iya ada apa ya kak? " tanya Affa, penasaran, sebab Malik itu kan sepupunya Al, jadi canggung gitu, gimana kalau misalnya Al lihat nanti dia bisa sakit hati lagi, dan kalau ketemu juga palingan hanya sebatas senyum doang, itu juga kalau misalnya berpaspasan kayak sekarang, kalau ga ya nga mungkin.

"Gue cuman mau ngajakin lo buat masuk lagi ke eskul musik," jawab Malik

"Ohhhh," Affa tersenyum sambil menganguk-anggukan kepalanya. Malik yang melihatnya lantas membalas semyumannya, dengan senyuman yang amat maniss. "Gimana ya, gue sih mau-mau aja, tapi lo tau kan gue sekarang sibuk eskul cheer,"lanjut Affa.

Malik pun mengangguk, dampak sendang memikirkan sesuatu. apa jangan -jangan malik lagi mikirin autor ya, emmm jadi salting.

"Iya gue tau kok, gimana kalau misal nya gue kasih lo keringanan," timbal Malik.

Alis Affa pun mengerut, "keringanan!" guman Affa, sebab ia tidak mengerti apa yang di maksud dengan kata-kata yang di ucapkan Malik.

"Iya keringanan," jawab Malik, untung Malik mendengar gumanan Affa yang keluar dari bibirnya. "jadi gini maksud nya, gue kasih keringanan buat lo. Lo ikut eskul musik tapi ngak harus setiap hari masuk, minimal seminggu sekali, itu juga kalau misalnya lo ada waktu," lanjut Malik.

Sekarang Affa, sedang mikirkan kata-kata yang di ucapkan Malik, "ohh gitu ya." ucapnya sebagai respon untuk kata-kata Malik.

Cowok itupun tersenyum, selalu kalau di hadapan Affa mah🤭🤭." iya soal nya di gurb musik nga ada yang vokalis nya, ga ada suara yang bagus yang kayak lo, kita kehilangan vokalis dengan suara emasnya, setelah lo mengundurkan diri."

Affa pun tersenyum saat mendengar perunturan dari Malik.

"Emmm, gue pikir-pkir dulu ya," dia membalasnya.

Malik pun tersenyum, lalu mengangukkan kepalanya

"Nanti kabarin gue aja gimana, kalau misalnya lo mau masuk lagi, masih lo simpen ka nomor hp gue?"

"A--da, masih ada kok," jawab Affa gugup.

Cowok itupun tersenyum kembali,"yaudah nanti langsung hubungi gue aja ya, gue tunggu kabar baiknya," ucap Malik. Tak lepas dari bibir nya yang terus saja tersenyum, seperti orang kasmaran. setelah nya mereka langsung saja kembali ke urusannya masing-masing.

alfahriziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang