dua

37 36 59
                                    

             "Lucu, kehidupan penuh dengan plot twist"

                                        -Arafah Anantasya-
            
   
           
                                                   ******

Affa masuk kedalam kelas sambil senyum-senyum kayak orang gila eh upss, tak lupa Affa juga menyapa temannya,key
 
"Hallooo keylaa Aulia Brata sahabatku tersayanggg, cintaku, bestiku," sapa Affa.

"ihhhs, apaan sih jijik tau"balas key ketus.

"Ih kok gitu sih keyy, jahat banget sama temen sendiri lo mah ah gitu"mengerucutkan  bibir mungilnya dan tak lupa pipi yang mengembung, tapi tak lama kemudian dia tersenyum kembalii kaya orang gila emang pikir keyy.

"kenapa lo? Keliatan nya lagi seneng  banget ada apa?" tanya key pada Affa, key itu temen Affa dari sejak kelas sepuluh.mereka sudah sangat dekat, apapun masalahnya pasti Affa akan menceritakan nya pada Key.terutama tentang Dias Alfahrizi, Bagi key,Affa itu temen yang tolol rela ngorbanin apa aja demi cowok kaya Al. Dan bagi Affa key itu pendengar yang baik.Key ga pernah keberatan mendengar ceritanya, sakalipun itu curhatan tentang Al lagi-lagi dan lagi, Al yang terus saja menolaknya.

"Gue seneng soal nya hari ini ngaak ada tugas," ujar Affa.

Key menganguk-angguk kepalanya setuju.tugas memang segalanya untuk anak SMA seperti mereka.

"Affa! kerjakan tugas gue ya. soalnya kemarin gue lupa kasih bukunya ke lo." suara Al yang langsung menyelonong masuk ke dalam kelas Affa. Tanpa Affa menunggu Affa menginyakan Al langsung saja menaruh buku ke hadapan Affa.

Affa diam saja, dia tersenyum, baru saja dia bilang bahagia ngak ada tugas ehh malah di suruh ayang upss🤭🤭. Demi ayang Affa rela,langsung saja  mengambil buku  dan di buka saja  tanpa ada rasa keberatan sama sekali.

"Yang ini ya?" tanya Affa, menunjuk lima soal pelajaran kimia.

"Ya yang itu." Jawab Al sambil melirik pada jam di tanngaan nya.
"Tinggal lima menit lagi sebelum bel, Bisa selesai kan? Gue ngak mau sampe nilai akademik gue turun,"lontar Al.

"Bisa kok," Jawab Affa. Dia tersenyum pada cowok tampan yang ada di depan nya ini,tapi Al malah melihat ke arah lain, yang tak lain ke arah key yang ada d sebelah nya.

Affa tidak membuang-buang waktunya langsung saja dia kerjakan tugas nya Al. Tidak ada kata susah pada pikiran Affa. Karna memang kelas Affa sudah lebih dulu membahas soal itu

"Rambut lo bagus."

Affa refleks mendongakkan kepalanya mendengar pujian itu, dia ter senyum saat melihat Al. Namun ketika menyadari pujian itu bukan untuknya.Melainkan utuk key---temennya, senyum di bibir Affa hilang.

"Makasih."balas key malu-malu. Dan Al pun tampak tersenyum mendengar jawaban dari key. Affa yang menyaksikan sempat terdiam sebentar, mau meninghoy ajalah, Tapi tak lama cewek itu tersenyum kembali. Dan langsung mengerjakan tugas nya Al,lagi.

"Udah?" ujar Al, saat Affa menyodorkan buku nya ke hadapan cowok itu, cewek itu langsung menganguk kecil sebagai tanda menginyakan. seperti biasa Affa selalu tersenyum ke pada Al. Tapi akhir-akhir ini Al tak pernah ngebales senyumnya lagi.

"Lo harus rawat baik-baik isi kepala lo itu,  biar berguna saat ada seorang special di diri lo,  seengaknya lo punya isi kepala yang bagus,"ucap Al pada Affa. Kata-kata itu sangat-sangat terdengar ketus di telinga Affa.  Namun begitu dia sadar bahwa yang bicara adalah Al. Jadi mana mungkin ia marah. Affa pun kembali tersenyum  saja.

"Gue balik. Bye, key."Al pun tersenyum kepada key. "Oh iya, lo keliatan bagus banget kalau pake poni kayak gitu. Tambah cantik," lanjut Al.

"Apaan sih Al, bikin malu tau ngaak." balas key.pipi cewek itu memerah, Al terkekeh pelan.kemudian dia segera meningalkan kelas Affa.

alfahriziWhere stories live. Discover now