"Yaiyalah, gue kepikiran lo". Tanpa sadar arsen menjatuhkan harga dirinya pada devina. Entahlah apa yang ada di otak arsen saat ini.

"Dih, najiss tidur sono lo. Daripada ganggu gue mulu".

"Lah lo ngapain jam segini belom tidur?".

"Gue masih revisi tugas gue tadi".

"Nah kan, itu lo ngerjainnya cuma - cuma".

"Serah deh lo mau bilang apa. Udah ya gue matiin. Bye".

"Eh eh eh tunggu dulu".

"Ckkk, apalagi sih kadal".

"Gue masih belom bisa tidur".

"Ya terus gue harus gimana?. Mau lo gue kasih sianida?".

"Ya asal minumnya barengan sama lo gak masalah sih".

"Kampret lo, udah lah gue masih mau ngerjain....". Percakapan devina pun terpotong olah vidio call masuk dari arsen.

"Ngapain lo VC gue".

"Gue masih kepikiran lo".

"Gue bukan hutang yang kudu lo pikirin".

"Tapi lo udah hutang budi banyak sama gue".

"Lah, gak ikhlas lo?".

"Bukannya gak ikhlas, bukanya setiap yang ada di dunia ini perlu simbiosis mutualisme?".

"Udahlah gue matiin".

"Agrhhh jangan dimatiin dulu setan".

"La terus lo mau gue ngapain?".

"HP nya lo taro aja abis tu sambil lo selesaiin tugas lo".

"Dih, najis banget. Ogah gue".

"Ckkk gue insomnia".

"Diem lo, yaudah lo tidur".

Akhirnya setelah perdebatan yang cukup lama, arsen meminta devina untuk menemani tidurnya lewat vidio call. Ini bukan arsen yang dikenal devina dulu. Setelah tugas devina selesai, ia menutup laptopnya dan merebahkan punggungnya di kursi belajarnya.

Kemudian ia menatap arsen dari layar hp yang sudah tertidur pulas. Entah apa yang ada di benak devina saat ini yang jelas ia merasakan ketenangan melihat arsen tertidur seperti ini. Ia berjalan menuju ke kasurnya kemudian mematikan lampu kamarnya. Ia sama sekali tak mematikan vidio call dengan arsen. Ia malah meletakkan hp nya menghadap ke wajahnya. Apa - apaain ini woiiii, belom jadian tapi udah sleepcall.

Keesokkan harinya, devina mendengar suara seperti ada orang yang memanggilnya. Namun ia belum sadarkan diri sebab itu bukan suara rio. Kemudian semakin ia terganggu sumber suara tersebut. Dan ternyata itu arsen, sudah hampir 5 jam panggilan tersebut nyala tanpa ada suara. Hanya mereka isi dengan suara nafas mereka.

"Heh kebo bangun lo".

"Lah, lo ngapain pagi - pagi udah vc gue lagi".

EccedentesiastWhere stories live. Discover now