21 (FA) Love Story

9.4K 1.2K 502
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋


"Fahyra, kucing mu itu loh. Habis ayam yang digoreng bunda dimakannya."

Bukannya melarang Debora, Fahyra justur mengusap-usap kepala kucing itu. "Makan, Sayang, makan. Nggak usah didengarin, ya."

Bunda hanya bisa menghela nafas pasrah melihat tingkah putrinya. Karena Bang Jaezan akan kembali ke luar negeri, Fahyra dan Fahmi jadi menginap di rumah. Ada acara makan-makan.

"Fahyra, kamu dengar Bunda, nggak? Jangan habisin ayamnya. Kita semua belum makan!" teriak Bunda dari dapur.

Fahyra kembali tertawa sembari memberikan satu paha ayam kepada Debora.

"Ra, dengarin Bunda," tegur Fahmi.

Ia justur cengengesan dan langsung memberikan ayam yang masih tersisa ke bunda.

"Baru 7 yang dimakan Debora. Kalian semua udah pada protes."

"Lain kali kasi daging sapi buat Debora. Kamu habisin duit Fahmi untuk beli daging yang banyak buat Debora," ucap Abah.

Fahmi yang tengah asik di ponselnya sama sekali tidak menanggapi ucapan Abah dan juga Fahyra. Sampai tiba-tiba Fahyra duduk di sebelah Fahmi, bersandar di bahu laki-laki itu sembari melirik ke ponsel.

"Sibuk banget."

"Ada kerjaan sedikit, Sayang."

"OOO," ucap Fahyra sembari mengangguk.

Bunda yang sibuk di dapur tiba-tiba datang dan mengajak makan. Mereka semua beralih ke meja makan. Pun dengan Fahyra yang sudah mengambil nasi untuk dirinya sendiri. Sampai ketika ia ingin makan, bunda langsung memukul tangannya.

"Ini anak. Layani suami mu dulu baru makan."

Alih-alih merasa bersalah. Fahyra justru menyengir. "Maafin. Khilaf, Bun."

Fahmi menggeleng kepala. Sebenarnya ia sudah biasa tidak dilayani istri bocahnya ini.

"Mau sayurnya, Abang?" tanya Fahyra.

"Boleh," jawab Fahmi.

Jadi, ketika Fahyra tengah menyendok sayur ke piring suaminya. Layar handphone Fahmi menyala. Ada chat masuk yang sempat dibaca oleh Fahyra. Dan Fahmi belum sadar jika mata Fahyra terfokus pada layar handphonenya.

"Ra?"

"Eh, iya. Silakan makan, Abang." Ucapnya.

Fahmi tersenyum. Ia mengambil handphone dan memainkannya sebentar. Setelah itu ia kembali melanjutkan acara makannya.

Baru saja laki-laki itu meneguk air putih. Fahyra sudah berbisik. "Ke kamar dulu, yok. Fahyra mau ngomong sesuatu."

Kening Fahmi mengernyit. "Ngomong di sini aja, Sayang."

"Di kamar aja."

Fahmi cukup bingung. Ketika Abah sudah berlalih ke ruang tengah, Fahmi pun menyusul Fahyra ke kamar.

"Mau ngomongin apa, Sayang?" tanya Fahmi sembari memeluk Fahyra dari belakang.

Sempat terdiam, Fahyra tidak menjawab apapun ketika Fahmi bertanya. Ia mencium bahu Fahyra. "Kenapa lagi, hum?" tanya Fahmi.

Fahyra membalik arah menatap lelaki itu. Ia berdehem sekilas sebelum akhirnya Fahyra berkata. "Siapa Asa?" tanya Fahyra.

Fahmi terdiam. Ia menatap Fahyra dengan senyum paling canggung yang pernah ada.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now