11 (FA) Love Story

8.1K 889 68
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋


Sepulang dari kampus. Fahmi dan Fahyra langsung meminta maaf kepada Bik Rita. Art yang baru dua hari bekerja dengan mereka itu benar-benar memilih berhenti. Ia tidak mau lagi bekerja di sana.

Jadi, sepulang dari memeriksa bik Rita. Fahyra langsung menyusul Debora di kandang kucing. Ia bisa melihat kucing yang dengan tenang rebahan di kandangnya itu.

"Debora," panggil Fahyra.

Tengilnya, kucing tersebut tidak menyahut. Fahyra langsung mengangkat Debora ke dalam gendongannya. Ia membawa kucing tersebut ke kamar.

Tahu jika Fahmi geli dengan kucing, Fahyra tetap saja mendekatkan Debora kepada suaminya itu.

"Fahyra, jauhin Debora dari saya."

"Dia nggak gigit, Abang."

"Walaupun," jawab Fahmi cepat.

Alih-alih menurut, Fahyra justur semakin dekat dengan Fahmi. Ia meletakkan kucing tersebut di atas kasur.

"Debora, kamu diam di sana! Bunda mau kasi wejangan panjang kali lebar buat kamu!" Anehnya, Debora menurut. Ia diam menatap Fahyra.

Dan Fahmi sudah duduk di atas meja kerjanya. Takut jika kucing itu akan menghampirinya.

"Yang pertama, kenapa kamu cakar Bik Rita? Kamu tahu nggak Bik Rita itu berarti banget buat bunda sama ayah. Kalau nggak ada dia, siapa nanti yang masak? Kasian Ayah kamu kalau dia terus yang masak, Debora Samsuliyah."

"Itu kucing, Fahyra. Bukan manusia," ucap Fahmi dengan suara kecil. Masih berada di atas meja.

Fahyra melirik ke arah suaminya. "Ngapain di atas meja kayak orang kedinginan?" tanya Fahyra.

"Nggak, Abang pengen duduk di sini aja," bohong Fahmi, padahal ia tengah ketakutan.

Fahyra berdecak kesal. Ia kembali menatap Debora. "Kamu tuh nyebelin banget tau nggak, Bor. Bunda udah bela-belain buat bujuk ayah kamu untuk bolehin kamu tinggal di sini, sekarang giliran sudah diterima, kamu malah bikin onar. Mau di buang? Jadi kucing jalanan, mau, ha?"

"Meyyong." Itu suara Debora. Intinya hanya Fahyra yang tahu artinya apa.

"Nah, itu dia. Makanya jangan nakal, Sayang. Kalau nakal, Bunda titipin kamu ke panti asuhan! Jadi pengemis mau? Biar sekalian bunda buang kamu ke pinggir jalan."

"Miawwwu, meeyyong."

"Apa katanya?" tanya Fahmi dari atas meja.

"Katanya iya bunda, Debora nggak akan nakal lagi. Gitu."

"Kamu ngerti bahasa kucing?"

"Nggak," jawab Fahyra.

"Lah, terus?"

"Ngarang doang itu mah. Biar tambah saru ngomel-ngomelnya."

Fahmi langsung menepuk keningnya sendiri. Ia mengusap wajahnya dengan putus asa.

"Ingat, ya, Bor. Ini pertama dan terakhir kalinya kamu nakal! Kalau sampai besok-besok bunda dengar kamu jahat sama orang. Awas! Bunda nggak restuin kamu nikah sama kucing jandanya Pak Slamet. Ok?"

Debora menunduk seolah mengerti tentang apa yang Fahyra ucapkan.

"Sudah marah-marahnya? Abang mau mandi ini," ucap Fahmi.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now