08 (FA) Love Story

8.7K 961 100
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Pada lantai tiga gedung besar yang bertempat di ibu kota, kini tengah ramai dipadati oleh para undangan. Pernikahan antara Fahmi dengan Fahyra sebentar lagi akan terlaksana.

Para tamu undangan berdatangan dari berbagai kalangan. Mulai dari dosen, teman sekampus Fahyra, partner kerja Fahmi. Dan tentunya para keluarga dari dua pengantin.

Di ruang rias, Fahyra tengah asik bercermin. Ia menatap wajahnya yang begitu cantik. Polesan make up serta baju pengantin adat Sunda benar-benar indah ketika ia kenakan.

"Cantik banget sih calon istrinya, Pak Dosen! Pasti nanti Pak Fahmi jadi klepek-klepek. Eh, tapi nanti kalo udah nikah, Aku manggilnya apa, ya? Pak Fahmi? Ah, nggak cocok." Fahyra mengetuk dagunya sembari berfikir.

"Ayang? Nggak cocok deh kayaknya. Humm, kalo manggilnya Mas kedengarannya dewasa banget. Panggil Abang kali ya."

Fahyra mengangguk mantap.

"Iya, benar. Nanti malam aku goda dulu tu cowok sombong. Lihat aja, gadis malang yang ditolak selama 3 tahun ini akan balas dendam. Fahyra goda sampe pingsan tu cowok belagu!"

Fahyra menatap dirinya di cermin. Lalu, ia mengedipkan sebelah matanya sembari berucap. "Abang Ami, nodai Fahyra," ucapnya dengan nada mendayu-dayu.

Andai saja Fahmi mendengarnya, sudah pasti ia merinding.

Di tengah Fahyra yang berbicara seorang diri. Tiba-tiba saja Bang Jaezan datang. Ia menatap adik perempuannya.

"Adeknya Abang ini sudah siap, belum?"

"Sudah dong. Suami Fahyra udah datang, ya?"

Jaezan menyentil pelan kening fahyra. "Suami, suami. Masih calon, belum sah!"

Gadis itu menyengir. Sampai tiba-tiba keduanya terkejut dengan suara nyaring seseorang dari arah pintu. Jaezan dan Fahyra kompak menatap ke pintu tersebut.

"ALE ALE KRIBO!" pekik Fahyra begitu kesal.

Alih-alih minta maaf. Alea justur tersenyum santai. Ia mendekati keduanya.

"Hallo, Kak Jae," panggil Alea sembari melambai tangan.

Jaezan mengangguk serta tersenyum. "Hallo, Lea."

"Kak Jaezan udah lama pulang ke Indonesia?"

"Baru kemaren. Alea gimana? Kuliahnya lancar?"

Gadis kribo berkulit sawo matang itu tersenyum merekah. "Puji Tuhan lancar, kak. Kak Jae gimana? Keuangannya lancar?"

Kening jaezan langsung mengernyit. "Keuangan?" tanyanya kembali.

Alea langsung membekap mulutnya sendiri. "Maksudnya pekerjaannya lancar?"

Jaezan tertawa kecil, ia mengangguk dan menjawab. "Alhamdulillah lancar."

Dan Fahyra, ia mendengus kesal melihat Alea yang tidak merasa bersalah karena sudah membuatnya terkejut.

"Ukhum. Basa basinya sudah basi. Ngobrolnya nanti aja. Calon istrinya dosen Raden mau ke pelaminan nih. Nggak ada yang mau nganter?"

Jaezan dan Alea saling tatap sembari menggeleng kepala melihat wajah Fahyra.

"Ra, keknya aku tak perlu ikutlah antar kau. Soalnya nanti banyak suara orang ngaji. Tak enak aku. Takutnya nanti aku balik di sini," gurau Alea yang membuat jaezan tersenyum.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now