19 (FA) Love Story

8.6K 971 91
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Malam ini Al Birru akan menginap di rumah mereka. Lebih tepatnya anak itu akan tidur bersama dengan mereka berdua. Jadi, ketika Fahyra tengah bermain dengan Al Birru di ruang tengah, Fahmi pun kembali ke kamar untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat terbengkalai tadi.

Al Birru yang fokus menyusun mobil-mobil di rel kereta api miliknya. Tiba-tiba mengeluh haus.

"Abang Biyyu mau minum, kakak." ucap Al Birru.

"Tunggu sini, ya, kakak ke kamar dulu ambil susu kamu. Jangan kemana-mana ok?" Al Birru mengangguk mantap. Sampai akhirnya Fahyra berjalan menuju kamarnya.

Ketika pintu di buka, ternyata Fahmi tengah tidak ada di meja kerjanya. Fahyra melangkah lebih jauh. Dan ternyata laki-laki itu tengah mengangkat telepon di balkon kamar.

"Jangan aneh-aneh. Besok aku temui kamu, ya."

Atensi Fahyra langsung terfokus pada suara Fahmi. Ia meninggalkan tas yang berisi susu Al Birru. Beralih mendekati suaminya.

"Abang telfonan sama siapa?"

Dan itu membuat Fahmi terkejut bukan main. Ponselnya bahkan hampir terjatuh karena Fahyra yang tiba-tiba bersuara.

"Ra!"

"Sama siapa?" tanya Fahyra lagi. Fahmi langsung menutup sambungan telfon itu. Ia memasukkan benda tersebut ke kantong celananya.

"Teman Abang."

"Kenapa nadanya kayak ngomong sama cewek. Pake, ya, ya, ya."

Fahmi menghela napas pelan. Menatap Fahyra dengan intens. Tiba-tiba saja ia merangkul pundak Fahyra, membawa perempuan itu keluar dari balkon.

"Kamu curiga sama Abang, ha? Kalo ngomong nggak boleh pake kata ya?"

"Maksudnya nggak biasanya Abang nelfon sama orang setutur itu. Biasanya datar aja tuh. Ngomongnya juga irit."

Fahmi langsung menatap wajah istrinya. Dia curiga dengan Fahmi? Apakah laki-laki seperti Fahmi akan berbuat aneh-aneh menurut Fahyra?

"Kamu kenapa? Cemburu atau lagi nuduh Abang punya simpanan janda pirang, hum?"

Mendengar kalimat itu, Fahyra langsung tersenyum menahan tawa. Ia memukul dada fahmi. "Kenapa ngomongnya harus janda pirang sih. Kan Fahyra jadi ketawa, ceritanya tadi masih mau marah sama Abang tauk!" 

"Yaudah lanjut aja marahnya. Abang mau lihat gimana kamu marah? Apakah nendang-nendang meja, atau mukul dinding, atau angkat kasur, atau bisa jadi angkat rumah."

Fahyra langsung tertawa luas mendengar ucapan suaminya. Ternyata Fahmi bisa juga bercanda.

"Abang!"

Fahmi menarik pinggang Fahyra. Mengusap lembut pipi perempuan itu. Tiba-tiba saja Fahmi mencium kening Fahyra. "Besok Abang pulang agak sore, ya. Abang minta tolong dulu sama Alea supaya besok dia yang antar kamu pulang. Ok?"

"Mau kemana emangnya?" tanya Fahyra masih dalam kuncian tangan suaminya.

"Abang ada urusan sama dosen yang lain. Tapi, malamnya Abang janji akan bawa Fahyra jalan-jalan. Beli jajan mau?"

Fahyra langsung mengangguk. Ia memeluk Fahmi begitu bahagia. Lalu, ia berjinjit dan mencium pipi laki-laki itu. Ketika Fahyra ingin kembali berdiri seperti semula. Fahmi justur menahan tubuhnya, Fahmi menarik pinggang Fahyra agar semakin dekat dengannya.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)On viuen les histories. Descobreix ara