6

113 19 3
                                    

Sifra Williams

Beberapa hari setelah kejadian itu, aku dan Jungkook semakin dekat. Lebih banyak percakapan di antara kami. Tapi lebih banyak mengenai Jungkook yang bertanya kapan aku membayar uang sewa flat. That bloke.

Hari ini hari Sabtu, dan aku mendengar dari kamarku bahwa Jungkook sudah pulang. Karena suara pintu terbuka, lalu ditutup.

Aku masih berbaring di ranjang dan menonton ASMR Korean spicy foods. You know, dari akun YouTube Hongyu ASMR dan Eat With Boki. Yeah, aku sering menonton video mereka jika sedang bosan dan lapar.

Toleransiku terhadap makanan pedas memang tidak begitu tinggi, namun aku ingin mencoba. Semua makanannya terlihat enak. Tapi aku tidak tahu di mana aku bisa menemukan makanan seperti itu di London.

Ketika sudah pukul 18:10, aku keluar dari kamar karena aku ingin makan malam.

Namun, di saat yang bersamaan, Jungkook juga keluar dari kamarnya. Dia sudah berganti pakaian dan aroma harum tercium sekali darinya. Oh, God, he smells so good.

“Kau akan pergi?”

“Ya.”

“Bukankah kau baru saja pulang?”

“Ada party di rumah temanku. Dia mengundangku untuk datang, so yeah. I’m going.”

Aku mengangguk. “Oh, oke.”

“Why?”

“Nothing. Aku tadinya ingin mengajak kau untuk makan malam bersama.”

“Really? What about your boyfriend? Dia tidak mengunjungimu?”

“Nope. Untuk pekan ini, dia berada di Holyrood. Jadi dia tidak bisa mengunjungiku.”

Jungkook menjawab, “Oh.”

“Then I’m eating alone tonight.” Kataku.

“Seems like it.” Ujarnya. “Kalau begitu, aku akan pergi. See you later.”

Dan Jungkook pun pergi.

Namun, tidak berselang lama, dia kembali lagi.

Aku bertanya, “Ada apa? Kau meninggalkan sesuatu?”

“You want to come with me?”

“What?”

“I said, you want to come with me?”

“Aku dengar, oke? Hanya memastikan bahwa pertanyaan itu benar-benar keluar dari mulutmu.” Kataku. “You want me to come with you? To the party?”

Jungkook mengendikan bahunya. “If you want. Ada banyak makanan di sana, so you don’t have to worry about that.”

“Are you serious?”

“Jika tidak serius, aku tidak mungkin bertanya, right? Jadi, kau mau ikut atau tidak?”

“Di party itu ada teman-temanmu semua?”

“Ya. Mostly dari jurusanku. Tapi aku tidak tahu apakah Alex mengundang orang-orang dari jurusan lain. So, you come with me or not?”

“Aku ikut.”

“Oke. Change your clothes. I’ll wait here.”

Aku kembali ke kamarku. Lalu aku membuka lemari pakaian dan melihat ke arah semua pakaian yang aku bawa dari Manchester.

Darn it, tidak ada yang cocok untuk pergi ke sebuah party!

Akhirnya, aku memutuskan untuk memakai flared jeans dan white crop top. Aku membiarkan rambutku untuk terbuka, juga aku memakai parfum agar tubuhku harum.

Sincerely, YoursWhere stories live. Discover now