1

347 42 1
                                    

1. Takdir

Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing, dan Tuhan selalu tau cara menyelesaikannya. Sedang kamu seharusnya tidak protes atau bahkan memaki atas semua kehendak, karena kamu hanyalah hamba, sedangkan Dia adalah penentu segala.

Lagipula, memangnya kamu bisa apa?

°°°

Gimana hari kamu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gimana hari kamu?

Kamu baik-baik saja?

Apa kamu sudah makan?

Atau mungkin, apa kamu sudah bahagia?

Dalam hidup Laura yang dingin, kata-kata seperti itu tidak bisa dia harapkan datangnya. Orang tuanya sibuk. Entah apa yang menjadikan sesuatu yang mereka sebut sebagai bekerja itu sangat-sangat berarti dibanding anak semata wayangnya sendiri.

Laura selalu merasa sepi, dan dalam kesepian yang tidak memiliki akhir itu, Laura sudah muak untuk mencoba menggapai sesuatu yang orang-orang sebut sebagai rumah dan kehangatan, keluarga.

°°°

Naura pikir, di dunia ini, dia bisa mendapatkan segalanya. Keluarga, kasih sayang, kekayaan, kecantikan, dan mungkin juga.. cinta.

Tetapi, Naura yang hampir sempurna itu bahkan tidak terkenal melalui kebaikannya, tetapi melalu kebiasaan buruk yang membuat orang-orang selalu merasa, kasihan.

Diantara banyaknya keberhasilan yang dia dapatkan secara cuma-cuma, hanya satu hal yang membuat dia membenci takdir, bahwa cintanya tak terbalas dan eksistensi dirinya sebagai manusia beruntung tidak berpengaruh terhadap kisah romansa yang dia punya. Kisah cinta yang membuat kehidupan sosialnya terasa tak berarti, kosong.

°°°

"LO BISA GAK SIH GA GANGGU GUE TERUS?!"

Bentakan keras itu membuat seorang gadis mengerjab terkejut. Seumur-umur, baru kali ini dia dibentak sebegitu kerasnya, dan itu dilakukan oleh pujaan hatinya sendiri di depan banyaknya murid SMA Adyatma.

"K-kenapa?" Gadis itu linglung sekejap lalu bertanya dengan bingung.

Pemuda tampan yang berdiri menjulang di depan gadis itu menatap tajam, lalu mengangkat telunjuknya ke wajah gadis di depannya. "Lo!" sentaknya.

"Lo buang cinta konyol lo itu secepatnya karena gue udah muak! Gue muak dengar pengakuan cinta lo dan kata-kata murahan yang terus keluar dari mulut lo!"

Garis TakdirWhere stories live. Discover now