KUA 44.

13.4K 1.1K 202
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Kamu tahu kekecewaan itu apa?,
Hati yang terlalu berharap kepada manusia."

_Ali bin abi thalib_

***

2 Hari pun berlalu, asya yang sedang berada di diniyah pun telah selesai mengajar santri dan santriwati, kini ia berjalan pulang menuju ndalem.

Saat di perjalanan langkah asya terhenti karena ustadzah farah memanggilnya.

"Ning." Panggil ustadzah farah.

Asya pun berbalik menatap ustadzah farah.

"Waalaikumsalam, ada apa ustadzah?." Ucap asya.

"Ning boleh ikut saya, ada yang saya ingin omongkan." Balas ustadzah farah.

Tanpa berpikir panjang asya pun mengangguk, ustadzah farah yang melihat itupun tersenyum lebar.

"Gampang bangat sih." Batin ustadzah farah.

"Mari ning." Ajak ustadzah farah.

Asya pun mengikuti langkah ustadzah farah, saat di tempat sepi ustadzah farah pun menghentikan langkahnya.

Di saat itu juga inara muncul dari belakang asya, dan langsung memukul kepala asya menggunakan tongkat besar.

Asya yang di pukul pun langsung merasakan pusing yang amat luar biasa, seperdetik kemudian ia menjatuhkan badan mungilnya di tanah.

"Akhirnya, sekarang bantu saya bawa dia ke mobil." Ucap inara.

Ustadzah farah pun mengangguk, setelah itu inara dan ustadzah farah menopang tubuh asya dan membawanya ke mobil yang telah di siapkan inara.

Setelah memasukan asya ke dalam mobil inara pun langsung ikut masuk ke dalam mobil, ia pun menyuruh supir untuk mengendari mobil itu menjauh dari sana.

Ustadzah farah tersenyum puas, ia pun melenggang kembali ke pondok pesantren.

Sementara itu keenan yang baru saja pulang dari diniyah pun mencari keberadaan istri kecilnya.

"Sayang." Panggil keenan saat masuk di dalam kamar.

Namun ia tak melihat istri kecilnya itu, ia pun keluar dari kamar dengan wajah panik, bunda rina yang sedang duduk di sofa melihat itupun mengerutkan alisnya.

"Kenapa nan?." Tanya bunda rina.

Keenan yang melihat itupun beralih menatap bunda rina.

"Bunda, bunda liat asya gak?." Tanya balik keenan dengan nada paniknya.

"Gak nan, emang istri kamu kemana?."

"Gak tahu bunda, tadi asya udah pulang duluan dari diniyah kok belum nyampe²."

"Mungkin istri kamu sedang berada di ruangan ustadzah."

"Gak bunda, aduhh kok perasaan keenan gak enak gini ya."

"Udah tenang sekarang kita cari istri kamu."

Bunda rina pun beranjak dari duduknya lalu ia dan keenan pun melangkah keluar ndalem untuk mencari asya.

Kyai malik yang baru sampai dari aula pun menatap bingung ke arah keenan dan bunda rina.

"Kalian mau kemana?." Tanya kyai malik.


"Ini mas asya hilang." Jawab bunda rina.

Kyai malik yang mendengar itupun terkejut.

Keenasyaa (REVISI.) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt