KUA 11.

15.9K 1K 37
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Jangan Paksa Seseorang Mencintaimu, Walaupun kamu mencintainya"

_Asyanafizahtun Zahraa _

***


Saat Berjalan Ada seorang wanita yang sedari tadi melihat mereka dengan tatap sinis.

"Ohh Itu Santriwati baru, yang banyak di puji santri dan santriwati" Gumam wanita itu.

"Liat aja nanti!! " Lanjut nya Dengan senyum yang susah di artikan.

Akhirnya ke empat gadis itu pun sampai di kamar asrama mereka.

"Bukain pintunya hanna" Suruh ulfa.

"Dihh!! Yayaya" Ucap Hanna Memutar bola matanya malas.

"Naa lo ikhlas gak sih" Tanya ulfa.

"Ikhlas bangat kanjeng ratu" Jawab hanna tersenyum paksa.

Asya dan naya tertawa melihat ke dua temannya itu sungguh sangat lucu bagi mereka.

"Asya udah yok masuk, capek bangat aku liat mereka berdua" Ajak naya sambil tertawa.

"Ayok" ucap asya.

Asya dan naya pun masuk ke dalam kamar, kini menyisakan hanna dan ulfa yang masih saja beradu mulut.

"Tuhh kan di tinggal elu sih" Geram hanna.

"Lah kenapa gue harus elu tu gak ikhlas" Jawab naya tak mau kalah.

"Dosa apa yang pernah aku lakukan sampai dapat orang kayak kamu" Ucap hanna mengusap dadanya.

"Gua bukan musibah ya" Gerut Ulfa mengerucut kan bibirnya.

"Kenapa tuh bibir mau gua hajar"

"Dihh" Ucap ulfa masuk ke dalam meninggalkan hanna.

Hanna hanya geleng² kepala melihat sahabatnya itu, walaupun ulfa sering kali membuat hanna marah tapi ulfa adalah pendengar terbaik yang pernah hanna dapatkan.

"Tungguin Gua bambang" Ucap hanna ikut masuk.

Ke duanya pun masuk ke dalam kamar, hanna dan ulfa pun mendudukan dirinya di samping asya dan naya.

"Udah berantemnya?" Tanya naya sedikit tertawa.

"Dihh!! Siapa yang berantem" Jawab naya.

"Iya siapa yang berantem" hanna ikut menjawab.

"Terus Tadi apa, Klw bukan berantem apa namanya" Kesal naya.

Hanna dan ulfa pun terdiam mendengar kekesalan dari naya, asya hanya melihat ke tiga sahabatnya sambil tersenyum di balik cadarnya.

"Cuma adu mulut doang kok" Gumam ulfa namun masih di dengar oleh naya.

"Haaa!! Kamu bilang apa tadi faa?" Tanya naya kesal.

"Udah dong jangan marah², gak malu apa sama asya?" Ucap hanna melerai ke dua sahabatnya itu.

"Kesal aku sama nih bocah" Jawab naya.

"Iyaa iyaa aku si paling ngeselin" Ucap Ulfa kalah.

"Udah ya, itu nasi nya udah dingin" Ucap asya membuka suaranya.

"Sekarang lebih baik kalian maaf maafan" Lanjutnya.

"Huftt!!! Ya maaf ya ulfa" Ucap hanna dan naya meminta maaf kepada ulfa.

Keenasyaa (REVISI.) Kde žijí příběhy. Začni objevovat