KUA 28.

20.9K 1.9K 654
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Jangan pernah memaksa seseorang untuk mencintai mu walaupun kamu mencintanya, karena sesungguhnya sesuatu yang di paksakan itu tidak lah baik."

_Asyanafizahtun Zahraa_

***

Sebelumnya...

"Surat cerai?." Ucap gus fatih tak percaya.

🕊️🕊️🕊️

Umi haura yang melihat gus fatih pun beranjak dan mendekatinya.

"Ada apa nak?." Ucap ummah haura setelah berada di samping gus fatih.

Tak lama itu terdengar suara isakan tangis dari gus fatih, membuat umi haura menatap heran, setelah itu ia mengambil map yang berada di tangan gus fatih.

Saat ummah haura membuka map itu betapa terkejutnya ia melihat tertera surat cerai dengan tandang tangan asya yang sudah berada dalam kertas tersebut.

"Astagfirullah ya allah." Ucap ummah haura, setelah itu ia beralih menatap gus fatih yang sedang terisak tangisnya.

Tanpa aba² gus fatih langsung memeluk ummah haura.

"Hiks... Ummah, hiks... A-asya ummah." Ucap gus fatih di dalam dekapan ummahnya.

Kyai ali dan inara yang sedang berada di belakang pun menghampiri ummah haura dan gus fatih, saat sampai kyai ali mengambil map dari tangan ummah haura dan ya kyai ali kaget melihat isi map tersebut.

Inara yang melihat itupun penasaran.

"Abah, inara boleh liat?." Tanya inara.

Kyai ali yang mendengar itupun langsung memberikan map tersebut, lalu ia melangkah menuju sofa.

Saat inara membaca isi dalam map tersebut, terpancar senyum lebar di balik cadarnya.

"Sadar diri juga tuh si asya." Batin inara.

Beralih kepada gus fatih, gus fatih masih saja menetes kan air mata di dekapan sang umi.

"Hiks...Ummah, A-asya u-ummah hiks..." Ucap gus fatih.

Ummah haura tak bisa lagi mengeluarkan sepatah kata pun ia hanya bisa mengelus punggung putranya agar putranya itu tenang.

Kyai ali yang melihat itupun mendekati gus fatih yang sedang memeluk ummah haura.

"Sabarlah fatih, ini sudah keputusan asya mau tak mau kamu harus menerima nya." Ucap kyai ali.

Afia yang baru saja masuk ke dalam ndalem pun terdiam mendengar kyai ali menyebut nama asya, tak lama ia melenggang mendekati kyai ali.

"Abah, kakak asya nya kenapa?." Tanya afia sambil menarik narik baju kyai ali.

Inara yang melihat itupun mendekat ke arah afia.

"Kakak asya nya gak bakalan datang lagi ke sini." Ucap inara.

Afia yang mendengar itupun berbalik menatap inara dengan sinis.

Keenasyaa (REVISI.) Where stories live. Discover now