KUA 39.

17.3K 1.4K 242
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Semoga yang selalu kau sebutkan dalam doa mu akan menjadi milikmu."

_Keenan malik mahendra_

***

Setelah meninggal kan rumah sakit keenan langsung melajukan mobilnya ke pondok pesantren, setiba nya ia di pondok ia langsung melajukan mobilnya ke ndalem.

Saat sampai ia langsung memarkirkan mobilnya, setelah itu ia bergegas menggendong tania dan langsung masuk ke dalam ndalem.

"Assalamualaikum." Salam keenan saat sudah berada di ambang pintu.

Bunda rina dan kyai malik yang sedang berada di ruang tengah ndalem pun beralih menatap keenan, betapa terkejutnya bunda rina melihat baju keenan yang sudah berlumuran darah.

"Waalaikumsalam, astagfirullah ya allah keenan apa yang terjadi." Ucap bunda rina langsung beranjak dari duduknya menghampiri putranya.

Kyai malik pun ikut beranjak dan mendekati keenan, saat tiba di hadapan keenan kyai ali langsung mengambil alih tania.

"Kamu kenapa nan?." Tanya kyai malik.

Bunda rina menyadari tidak ada kehadiran asya pun langsung menatap putranya yang terdiam saja.

"Keenan istri kamu mana?." Tanya bunda rina.

Keenan terdiam ia langsung menundukan kepalanya, bunda rina yang melihat itupun di buat takut.

"Nan, istri kamu dimana kenapa dia gak ikut kamu pulang, terus itu baju kamu kenapa ada bercak darah?." Tanya bunda rina lagi.

Kyai malik yang melihat itupun menghela nafasnya.

"Udah nanya di dalam aja, jangan di ambang pintu kayak gini." Ucap kyai malik.

Setelah itu ia menarik langan keenan untuk masuk ke dalam yang di ikuti oleh bunda rina, setelah sampai di dalam ndalem kyai malik mendudukan keenan dari sofa ndalem.

Setelah keenan terduduk kyai malik dan bunda rina pun ikut mendudukan dirinya masing² di sofa.

"Keenan, ayah tanya sama kamu istri kamu dimana lalu kenapa baju kamu banyak bercak darah?." Tanya kyai malik.

Keenan yang sedari tadi terdiam menunduk pun langsung mengeluarkan tangisnya yang sedari tadi ia tahan.

"B-bunda hiks... A-asya bunda, asya." Ucap keenan tersedu sedu.

Bunda rina yang melihat itupun langsung berpindah tempat duduk di samping keenan.

"Asya kenapa nan, asya kenapa?." Tanya bunda rina terbalut rasa khawatir.

"Hiks... Keenan gak becus jadi suami bunda hiks..." Jawab keenan.

Kyai ali yang mendengar itupun ikut khawatir.

"Sebenarnya ada apa nan, jangan membuat ayah dan bunda tak tenang." Ucap kyai malik.

Keenan mendongak menatap kyai malik, air matanya masih bercucuran.

Keenasyaa (REVISI.) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon