KUA 13.

14.3K 981 21
                                    

🌸السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌸

"Jangan pernah memberi harapan jika kau tak bisa memenuhinya"

_Asyanafizahtun Zahraa_

* * *


Kini gus fatih dan asya telah sampai di ndelam, saat berjalan tadi banyak santri dan santriwati menatap heran terhadap asya dan gus fatih.

Setelah berada di ambang pintu ndelam gus fatih berbalik menatap ke belakang ia mengira klw asya kabur.

"Oh kirain kabur" Ucap gus fatih.

"........"

Asya hanya terdiam karna mendengar suara dari gus fatih.

"Assalamualaikum" Salam gus fatih memasuki ndelam.

"Masuk" Perintah gus fatih.

Asya yang sedari tadi tertunduk diam kini melangkahkan kakinya masuk ke dalam ndelam tak lupa pula ia mengucapkan salam.

"Assalamualaikum" Salam asya.

"Waalaikumsalam" Jawab gus fatih.

"Kamu Tunggu Di sofa sana saya ke kamar dulu, Jangan coba² Untuk kabur" Tutur gus fatih memperingati dan berlalu dari hadapan asya.

Asya hanya terdiam sambil menundukan kepalanya.

"Apaan sih sok iye bangat" Batin asya.

Tak lama setelah meninggalkan asya di ruang tamu ndelam gus fatih keluar dan duduk di sofa berbeda.

"Oke!! Sekarang hukuman kamu adalah hapalkan surah ar rahman lalu stor hapalan kamu ke saya minggu depan" Ucap gus fatih memberi hukuman terhadap asya.

"Untung hapal sama surah itu" Batin asya.

"Gak perlu tunggu minggu depan gus saya bisa menghapalkannya sekarang" Sahut Asya.

"Udah hapal ternyata" Batin gus fatih.

"Ya sudah hapalkan sekarang" ujar gus fatih.

Asya pun memulai hapalannya sambil menutup matanya agar ia fokus terhadap ayat yang akan ia ucapkan, dengan suara yang sangat amat bagus membuat gus fatih terkagum kepada asya.

Ayat demi ayat asya ucapkan tanpa ada kesalahan sama sekali, gus fatih akui suara asya membuatnya sungguh kagum.

Ayat terakhir telah di ucapkan asya yang di tutup dengan kata Shadaqallahul Adzim, Setelah itu asya membuka matanya dan langsung menundukan kepalanya.

"Apa ada yang salah dalam pengucapan saya gus" Tanya asya.

"Udah bagus tapi kamu harus banyak belajar lagi dan satu lagi kamu jangan melanggar peraturan lagi" Jawab gus fatih membuat asya tersenyum di balik cadarnya.

Gus Fatih yang menyadari itupun sedikit mengulurkan senyumnya namun tak terlihat oleh asya.

"Alhamdulillah Syukron gus, saya izin pamit untuk ke kamar asrama" Ujar asya seraya meminta izin untuk balik ke kamar asrama yang diangguki oleh gus fatih.

"Ya sudah kamu boleh kembali" Ucap nya mengiyakan.

Asya pun bangkit dari duduknya dan melenggang pergi dari ndelam untuk kembali ke kamar asrama, sebenarnya sedari tadi ummah haura melihat semuanya dari asya masuk bersama gus fatih di ndelam.

Setelah kepergian asya ummah haura pun mendekati gus fatih.

"Asya?" Tanya ummah haura sambil mendudukan dirinya di samping gus fatih.

Keenasyaa (REVISI.) Where stories live. Discover now